Berbasis teknologi natural languange processes, Grab bisa mengenali adanya teks yang dianggap tidak pantas, misalnya seksual ataupun phishing.
4. Monitor Perjalanan
Grab rupanya juga melakukan monitoring terhadap perjalanan yang tengah ditempuh mitra pengemudi dan penumpang. Adapun sumber monitoringnya mulai dari pembacaan GPS, kondisi lalu lintas, map intelligence, telematics, dan tentunya status perjalanan.
"Dari berbagai sinyal ini, Grab mendeteksi tiap kendaraan berhenti karena hal yang tak wajar. Misalnya kalau sedang macet, wajar kendaraan berhenti, namun kalau jalanan lancar kendaraannya berhenti, ini bisa jadi sinyal apakah penumpang baik-baik saja?" kata Wui.
Dalam kondisi seperti itu, pengguna akan mendapatkan notifikasi yang menanyakan kondisi mereka, apakah mereka dalam kondisi baik-baik saja. Ke depannya, Grab bahkan akan menghadirkan fitur deteksi kecelakaan.
5. Proteksi Informasi Pribadi Pengguna/Driver
Wui mengatakan, aplikasi Grab dapat mendeteksi apakah mitra driver melakukan screenshot data pengguna, mulai dari nama ataupun tujuan. Selanjutnya, jika yang discreenshot dianggap merupakan data pribadi, akan ada notifikasi agar driver tidak membagikan screenshot berisi data pribadi tersebut.
Untuk melindungi informasi pribadi, Grab juga menyembunyikan detail perjalanan setelah sebuah perjalanan selesai dilakukan. Dengan begitu, driver tak bisa mengakses kembali alamat tujuan atau asal si pengguna.
Ketiga terkait dengan data pribadi, Grab menawarkan opsi VOIP (voice over internet protocol) dan menyamatkan nomor telepon pengguna. Dengan begitu, tiap ada panggilan, nomor telepon yang ditampilkan bukanlah nomor asli penumpang melainkan nomor lain yang sudah disamarkan.
6. Analisa Keamanan Mengemudi
Terakhir, kata Wui, Grab mengembangkan solusi telematics untuk memastikan keamanan perjalanan. "Kami mengirimkan laporan keamanan mengemudi pada pengemudi disertai dengan skornya. Hal ini berkorelasi langsung dengan feedback dari penumpang, apa penumpang merasa aman dalam perjalanan atau bagaimana," kata Wui.
Menurut Wui, pengemudi dengan jejak mengemudi tidak aman akan terekam dan diminta untuk melakukan training, atau bisa saja dihapus dari platform.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR