Prinsip kerja IoT dan AI
Dalam prinsip kerjanya, IoT dan AI saling berkesinambungan. IoT menjadi tempat mengumpulkan informasi, termasuk big data yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan perangkat.
Sementara, AI berperan sebagai mesin yang menganalisa dan memutuskan apa tindakan yang harus diambil dari kumpulan data dengan parameter yang telah ditentukan.
Yanto Tjia dari NTT Indonesia Solutions dan Christian Suryanto dari IBM yang turut hadir sebagai tech expert dalam webinar tersebut juga menyatakan, gabungan IoT dan AI akan menghasilkan algoritma yang lebih cerdas dan akurat.
“Jadi, ketika IoT di-combine dengan solusi artificial intelligence, ini akan melengkapi Data Science journey dan membuat solusi advanced analytics dengan tingkatan prediksi yang lebih tinggi,” ujar Yanto.
Baca Juga: Cara Pemerintah Kembangkan Artificial Intelligence di Sektor Industri
Lalu, Christian menambahkan tentang set data yang mumpuni untuk menunjang kinerja teknologi AI.
“Yang terpenting dari memulai journey dengan Artificial Intelligence adalah set data yang telah distandarisasi agar dapat digunakan untuk banyak inisiatif, baik berskala kecil maupun besar, baik yang datang dari berbagai sumber dari sensor hingga yang datang dari aplikasi perusahaan,” ujar Christian.
Gabungan dari kedua teknologi tersebut dikenal dengan sebutan Artificial Intelligent of Things (AIoT). Teknologi tersebut akan mampu menganalisis data dan membuat keputusan, serta melakukan tindakan sesuai dari data yang diperoleh tanpa ada campur tangan manusia.
Penerapan IoT dan AI dalam industri manufaktur
Menurut studi McKinsey bertajuk “Industry 4.0 Reinvigorating ASEAN Manufacturing for The Future”, industri manufaktur di wilayah ASEAN memiliki potensi dapat dampak finansial sebesar 600 miliar dolar jika mengadopsi teknologi industri 4.0.
Baca Juga: Tren Pemanfaatan IoT di Industri Manufaktur
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR