Perusahaan makanan cepat saji KFC di China menjual ayam goreng kepada para pelanggan dengan kendaraan otonom atau tanpa sopir (self-driving car).
Mobil tanpa sopir yang berbasis 5G itu beroperasi di depan Stasiun Metro di pinggir kota Shanghai, China.
Mobil tanpa sopir itu merupakan hasil kerja sama KFC dengan Neolix, sebuah produsen kendaraan kecil tanpa awak. Untuk membeli makanan dari kendaraan ini, pengguna cukup memilih menu yang diinginkan melalui layar yang tersedia.
Proses pembayaran kemudian akan dilakukan menggunakan QR-code yang tersedia. Setelah dibayar, mobil tanpa sopir itu akan menyajikan makanan sesuai menu yang dipesan.
Hal itu membuat pembeli juga dapat meminimalisasi terjadinya kontak dengan orang lain guna mencegah persebaran Covid-19.
Bahkan selama pandemi Covid-19, mobil tanpa sopir itu digunakan untuk menyemprot desinfeksi di jalan raya.
Thailand juga menggunakan mobil tanpa sopir itu untuk mengirimkan obat-obatan dan peralatan medis. Selain KFC, Neolix bekerja sama dengan Pizza Hut dengan menciptakan layanan restoran keliling.
Mobil tanpa sopir buatan Neolix itu merupakan mobil otonom level empat. Sebagai informasi, kendaraan otonom sendiri memiliki perbedaan tingkat. Semakin tinggi tingkatannya, semakin canggih mobil tersebut.
Pada level empat, kendaraan otonom sudah memiliki kemampuan untuk mengintervensi keadaan darurat. Teknologi mobil otonom pada level ini juga dapat bekerja optimal tanpa interaksi dengan manusia selama waktu berkendara.
Namun, mobil otonom pada level ini masih beroperasi dalam lingkungan yang terbatas. Neolix juga membekali kendaraan ini dengan dukungan sensor LIDAR dan GPS, yang memungkinkan kendaraan untuk bisa mengenali dan menghindari rintangan di jalanan. Dengan jarak tempuh hingga 100 km, kendaraan ini diketahui dapat melaju dengan kecepatan maksimum 50 km per jam.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR