Telkomsigma secara resmi merilis Flou Cloud, layanan cloud generasi terbaru yang mengusung misi reliable, unlimited, and fast. Seperti diungkapkan Bhimo Aryanto, CEO Telkomsigma, Flou Cloud diharapkan dapat memenuhi kebutuhan infrastruktur perusahaan di Indonesia di berbagai segmen. “FLOU Cloud menawarkan fleksibilitas yang mampu menyesuaikan kebutuhan teknologi dan resources bagi setiap perusahaan, sehingga pelanggan cukup berinvestasi sesuai dengan yang diperlukan,” ujar Bhimo Aryanto.
Jika dibandingkan dengan CloudA (layanan cloud Telkomsigma sebelumnya), Flou Cloud ini menawarkan berbagai kelebihan. Yang utama adalah Flou Cloud dibangun di atas teknologi cloud native, sehingga lebih relevan dengan kebutuhan perusahaan saat ini. Contohnya untuk database, Flou Cloud menawarkan tipe database modern seperti MariaDB, MySQL, dan Redis. Sementara di Compute, tersedia layanan Container Service Elastic Compute Service.
Selain itu, Flou Cloud juga siap diintegrasikan dengan layanan public cloud lain demi mendukung strategi multi-cloud yang saat ini diadopsi banyak perusahaan. “Flou Cloud dibekali multi cloud management platform, yang memungkinkan berbagai layanan public cloud dikelola dari satu tempat,” ungkap I Wayan Sukerta, Director of Delivery and Operation Telkomsigma.
Strategi Khusus
Di tengah persaingan ketat di industri cloud, Flou Cloud pun menyiapkan strategi khusus yang berpusat pada keunikan, harga, dan fokus di segmen tertentu. “Kami akan total football di tiga selling points tersebut,” ungkap Tanto Suratno (Director of Business and Sales Telkomsigma).
Dari sisi keunikan, Flou Cloud mengklaim memiliki keunggulan di sisi jaringan cloud yang tersebar di seluruh Indonesia. Di sisi harga, Flou Cloud akan menawarkan harga yang kompetitif, bahkan memberi keleluasaan bagi perusahaan untuk mencoba terlebih dahulu. Sementara di sisi segmentasi, Flou Cloud akan mencoba fokus di area enterprise, UMKM, dan pemerintahan/BUMN.
Sejak soft launching pada 10 Juni 2020 lalu, Flou Cloud pun sudah mendapat kepercayaan dari 30 pelanggan dari berbagai segmen tersebut. Salah satunya adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi yang memanfaatkan Flou Cloud untuk menyediakan layanan belajar jarak jauh.
Transformasi digital berbagai perusahaan di Indonesia saat ini mengalami akselerasi untuk menjawab perubahan bisnis yang terjadi akibat pandemi. Sebuah studi menyebut, pasar cloud di Indonesia akan mencapai lebih dari Rp.11 triliun di tahun 2021 nanti.
Karena itu Tanto yakin, Flou Cloud memiliki kesempatan besar untuk menjadi bagian dari transformasi digital perusahaan Indonesia. “Flou Cloud akan menjadi masa depan bagi para startup bisnis maupun enterprise untuk semakin kompetitif”, pungkas Tanto.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR