Lembaga penelitian di China telah mengembangkan komputer supremasi kuantum Jiuzhang yang merupakan komputer kuantum jenis baru.
"Keuntungan komputasi kuantum seperti ambang batas. Ketika kapasitas prototipe komputer kuantum baru melampaui komputer tradisional dalam menangani tugas tertentu, itu membuktikan bahwa ia mungkin akan membuat terobosan di banyak bidang lain," kata Lu Chaoyang, profesor dari Universitas Sains dan Teknologi China, dikutip dari upi.
Tak hanya China, komputer kuantum Google menjadi yang pertama mencapai supremasi kuantum.
Komputer Supremasi Kuantum milik China itu mampu melakukan kalkulasi dalam hitungan menit.
Kehadiran komputer supremasi kuantum itu mematahkan prediksi para ilmuwan yang membutuhkan superkomputer 10 ribu tahun untuk menyelesaikannya.
Supremasi kuantum tercipta ketika komputer kuantum dapat menghasilkan kinerja super komputer terbaik hanya dengan satu tugas.
Tidak seperti komputer Sycamore Google yang menggunakan bahan superkonduktor untuk mengelola qubit, komputer supremasi kuantum China itu menggunakan cahaya untuk memindahkan dan menyimpan bit kuantum.
Baca Juga: Grab dan Induk Shopee Dapat Izin Buka Bank Digital di Singapura
Peneliti akan menggunakan komputer supremasi kuantum untuk melakukan jenis penghitungan yang disebut pengambilan sampel boson. Gaussian boson sampling, adalah algoritma simulasi klasik yang sulit dilakukan oleh komputer klasik.
Pengambilan sampel Boson menghitung distribusi keluaran dari sirkuit optik garis lurus yang menampilkan banyak masukan dan keluaran.
Jiuzhang mampu melakukan perhitungan dengan mengirimkan foton melalui serangkaian sirkuit optik yang dipandu oleh cermin.
Bergerak melalui sirkuit, foton bertemu dengan pemecah sinar, mengirimkan foton secara bersamaan ke jalur yang berbeda.
Jiuzhang juga mampu menyelesaikan kalkulasi pengambilan sampel boson hanya dalam beberapa menit. Para peneliti mengklaim komputer kuantum dapat melakukan perhitungan yang berguna untuk teori grafik, pembelajaran mesin, dan kimia kuantum.
Baca Juga: Tingkatkan Penelitian COVID-19, Nvidia Bikin Superkomputer Berbasis AI
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR