Pandemi Covid-19 yang berlangsung dari awal 2020 menyebabkan penjualan printer Canon di Indonesia menurun dibandingkan dengan tahun lalu.
Director of Canon Business Unit PT Datascrip Merry Harun mengatakan penjualan printer Canon tercatat hanya sebesar 1 juta unit sepanjang 2020. Padahal, PT Datascrip selaku distributor produk Canon sanggup menjual 1,7 juta unit pada 2019.
"Secara keseluruhan, (penjualan printer) dari 2019 ke 2020 itu malah turun. Tahun ini market share hanya berada di angka sekitar satu juta unit saja," kata Merry di sela acara peluncuran printer Pixma Ink Efficient G Series yang digelar online, Kamis (10/12/2020).
Dia melanjutkan, angka permintaan sebenarnya sempat membaik di sekitar kuartal ketiga 2020 saat masyarakat sudah mulai terbiasa dengan tren work from home.
Namun, Datascrip kesulitan memenuhi demand karena stok yang terbatas. Keterbatasan stok itu diakibatkan pandemi Covid-19 yang menghambat proses produksi printer.
"Ketika ada permintaan, tapi pasokan (printer) terbatas. Sampai akhir tahun ini pun supply diperkirakan masih terbatas, padahal permintaan masih besar," lanjut Merry.
Pada 2021, apabila pandemi belum berakhir, Merry memperkirakan printer Canon akan menguasai sekitar setengah pasaran printer di Indonesia, namun volume penjualannya akan menyusut karena market size secara keseluruhan juga berkurang.
"Tahun depan belum bisa menyamakan dengan market size tahun lalu karena di awal kuartal 2021 masih tidak terlalu besar akibat diprediksi masih pandemi. Jadi, kami perkirakan target penjualan 650.000 unit dengan market share sebesar 50 persen," pungkas Merry.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR