Menkominfo Johnny G. Plate menyambut baik kabar merger dua perusahaan telekomunikasi ini.
"Kominfo menyambut baik usaha konsolidasi industri telekomunikasi di Indonesia dengan harapan agar bisnis telekomunikasi seperti telepon selular semakin efisien dan semakin kuat serta mampu mendukung program pemerintah 'Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia'," jelas Johnny.
Menkominfo berharap konsolidasi tersebut bisa memperkuat struktur permodalan, SDM, manajemen, dan kecepatan dalam mengambil keputusan bisnis. Khususnya untuk capital expenditure (capex) dan operating expenditure (opex) dalam pembangunan infrastruktur TIK di wilayah kerja non-3T (tertinggal, terdepan dan terluar) yang saat ini belum dibangun.
"Konsolidasi juga diharapkan dapat mendukung pemanfataan teknologi baru dan dapat mengawali 5G deployment di Indonesia," imbuh Johnny.
Johnny mengatakan bahwa disrupsi teknologi yang cepat perlu diantisipasi oleh operator seluler secara cepat, melalui pilihan teknologi yang tepat dan kebijakan manajemen yang berkiblat ke masa depan.
Rencana merger antara Tri Indonesia dan Indosat Ooredoo sendiri masih tahap penjajakan. Pemegang saham mayoritas Indosat, Ooredoo Q.P.S.C dan pemilik saham Tri Indonesia, CK Hutchison Holding Limited telah menandatangani MoU ekslusif yang tidak mengikat hukum.
Keduanya akan melanjutkan proses negosiasi secara eksklusif hingga 30 April 2021. "Belum ada keputusan yang diambil untuk melanjutkan transaksi apapun dan tidak ada kepastian bahwa transaksi apapun akan dilanjutkan," tulis keterangan resmi CK Hutshicon Holding.
CK Hutchison Holding menambahkan potensi transaksi tetap akan tunduk pada kesepakatan syarat, penandatanganan perjanjian definitif, dan setelah memperoleh semua persetujuan perusahaan dan peraturan yang diperlukan. Hal senada juga diumumkan oleh Indosat Ooredoo. Dalam keterangan resmi, Indosat mengakui akan menjajaki kemungkinan kombinasi bisnis dengan Hutchison Tri Indonesia.
"Hingga dikeluarkan pemberitahuan ini, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, kelangsungan usaha perseroan," tulis Indosat Ooredoo dalam keterangan resmi.
Menurut laporan Bloomberg, kedua perusahaan rencananya akan menjadi pemegang saham mayoritas pada entitas baru yang akan terbentuk nanti. Menurut sumber yang mengetahui informasi ini, merger akan ditawarkan dalam bentuk tunai dan saham.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR