Untuk lini laptop bermain gim dengan harga relatif terjangkau, Acer meluncurkan seri Nitro. Seri Nitro 5 merupakan salah satu seri lawas yang selalu mendapatkan pembaruan, sesuai dengan hadirnya prosesor yang lebih baru. Acer Nitro 5 yang kami uji kai ini, punya penamaan lengkap Acer Nitro 5 AN515-55-76SK.
Model ini dipersenjatai dengan prosesor Intel Core i7-10750H yang punya enam core dan dua belas thread dengan frekuensi kerja alias clock sampai 5,0 GHz. Prosesor dengan kode H sendiri merupakan prosesor yang menawarkan performa kencang. Sementara, untuk cip grafisnya menggunakan NVIDIA GeForce GTX 1650 Ti. Cip ini merupakan generasi yang lebih baru dibanding sebelumnya, NVIDIA GeForce GTX 1050 Ti.
Seperti diketahui, cip grafis arsitektur Turing seri GTX dari yang paling rendah sampai paling tinggi, yakni 1650, 1650 Ti, 1660, dan 1660 Ti, memang ditujukan untuk laptop bermain gim kelas terjangkau. Sementara, cip grafis arsitektur Turing seri RTX 2xxx yang dimulai dari RTX 2060 sampai RTX 2080 Super, diperuntukkan bagi laptop bermain gim dengan harga yang lebih tinggi.
Sebagai tandem, memori utama yang digunakan adalah DDR4-3200 dengan kapasitas 8 GB dan konfigurasi kanal tunggal. Menurut kami, tandem ini agak tanggung. Untungnya masih ada satu slot DDR4 kosong yang bisa Anda pasangkan satu keping lagi agar menadi kanal ganda. Dengan menggunakan prosesor yang sudah cukup kencang, kami merasa lebih sreg jika Anda menambahkan satu keping 8 GB agar menjadi 16 GB dengan konfigurasi kanal ganda. Namun, sepertinya pemilihan 8 GB lebih agar harga jual bisa lebih terjangkau yang bisa menjadi daya tarik tersendiri.
Laptop ini juga menyediakan pilihan untuk upgrade pada media simpan. Media simpan internal yang disertakan berupa SSD PCI Express dengan kapasitas 512 GB. Jika dirasa kurang, Acer masih menyediakan satu slot M.2 serta satu porta/slot SATA untuk HDD/SSD 2,5 inci.
Sebagai laptop bermain gim, layarnya cukup bagus untuk kelas terjangkau karena sudah menggunakan panel IPS yang punya tampilan lebih baik serta sudut pandang lebih luas dibandingkan layar non-IPS yang biasa digunakan di kelas terjangkau. Dengan ukuran 15,6 inci, resolusinya Full HD dan memiliki refresh rate 144 Hz.
Meski desainnya masih sedikit mirip dengan seri Nitro 5 generasi sebelumnya, tetapi Acer tetap memberikan sedikit perubahan pada tampilannya. Logo Acer yang dulunya berupa tempelan pada kover depan, kiri berupa tulisan yang menyatu dengan kovernya. Secara umum, bodinya menggunakan bahan polikarbonat dengan lapisan yang kesat. Untungnya, lapisan ini tidak gampang kotor saat dipegang. Kovernya sendiri memiliki dua motif; bagian tengahnya polos dan sisi-sisinya dibuat agar bergaris dan lebih kesat.
Kombinasi warna hitam dan merah juga masih ditampilkan di sini. Warna merah disematkan pada pembuangan udara panas yang ditempatkan di sisi belakang. Ada tiga lubang pembuangan yang membuat buangan udara panas tidak hanya fokus pada satu sisi. Untuk engsel layarnya hanya terdapat pada pinggir kiri dan kanan yang masing-masing berukuran kecil. Engsel ini bisa ditekuk sampai kemiringan kurang lebih 130°.
Untuk konektivitas, seri ini bisa dibilang menyediakan porta-porta standar yang umum ada pada laptop modern. Pada sisi kiri terdapat kensington lock, lubang pembuangan udara, porta ethernet, dua porta USB 3.1 Gen 1, dan jack audio (kombo). Sementara, pada sisi kanan ada porta USB Type-C, porta USB 3.1 Gen 2, porta HDMI, dan lubang pembuangan udara. Khusus porta adaptor ditempatkan di bagian tengah sisi belakang. Karena merupakan laptop bermain gim kelas terjangkau, USB Type-C-nya belum mendukung Thunderbolt 3 yang memang biasanya ada di kelas menengah ke atas.
Laptop untuk bermain gim yang lebih rentan panas dilengkapi dengan sistem pendingin yang lebih mumpuni dibanding laptop mainstream. Oleh karena itu, pada bagian dalam Nitro 5, Acer menggunakan dua kipas dengan dua heatpipe dan heatsink yang saling terhubung. Kombinasi ini dilengkapi dengan pengendali melalui peranti lunak dan disebut dengan CoolBoost. Sementara untuk sirkulasi udara, bagian bawah merupakan lubang yang menyedot udara dan membuangnya ke sisi samping kiri, kanan, serta sisi belakang.
Guna melihat sejauh mana sistem pendingin bekerja, kami coba melakukan stress test menggunakan AIDA64. Ketika fitur CoolBoost tidak diaktifkan, suhu tertinggi sempat mencapai 94° C. Pada saat suhu tinggi, otomatis putaran kipas menjadi lebih kencang. Namun, setelah 15 menit suhu stabil pada kisaran 73° C. Selanjutnya menggunakan skenario yang sama, tetapi dengan mengaktifkan fitur CoolBoost dan putaran kipas diatur ke posisi Max, hasilnya suhu tertinggi mencapai 91°C dengan suhu stabil pada kisaran 65° C.
Seperti seri Nitro lainnya, laptop ini menyertakan Nitro Sense. Untuk mengaktifkannya bisa melalui peranti lunak atau dari tombol pintasan yang terletak di area numpad. Nitro Sense lebih difokuskan pada pengaturan sistem pendingin seperti mengaktifkan CoolBoost, fan control, power plan, serta memonitor suhu CPU dan GPU. Namun, terdapat pula pengaturan skema backlight RGB pada kibor, profil untuk audio Acer TrueHarmony, serta tautan ke peranti lunak GeForce Experience. Selain itu, Microsoft Office Home & Student 2019 yang berlaku seumur hidup sudah terinstal.
Untuk melihat performanya, kami menjalankan pengujian dengan mengaktifkan Performance Mode dan pengaturan kipas pada pilihan Max. Pengujian berbasis prosesor mampu mendapatkan skor yang cukup tinggi. Prosesor yang digunakan memang bekerja cukup baik. Yang pertama, saat stress test, frekuensi kerja berada pada kisaran 4,6 GHz. Yang kedua, berdasar pengujian sintetis, contohnya pada Cinebench R20: skor multicore mencapai 2514 dan single core mencapai 460. Skor tersebut merupakan angka tertinggi setelah dilakukan pengujian beberapa kali.
Pada performa untuk gim, GeForce GTX 1650 Ti sanggup menjalankan game AAA dengan mulus sampai resolusi native pada pilihan detail Medium. Untuk perwakilan pengujian pada gim kami menggunakan Shadow of The Tomb Raider; dengan pengaturan grafis rata kanan dan mode DirectX 12, Shadow of The Tomb Raider mampu menembus 50-an fps.
Untuk baterainya, laptop ini memiliki kapasitas yang tidak terlalu besar untuk sebuah laptop bermain gim, yaitu 57 Wh. Namun, performanya lumayan. Laptop bermain gim memang menggunakan konsumsi daya lebih besar. Pengujian kami dengan menjalankan PCMark 10 pada mode Modern Office yang menyimulasikan aktvitas berbasis office beroleh hasil 4 jam 51 menit. Sementara, pengujian dengan memutar video Full HD secara looping, memakan waktu lebih singkat, yaitu 2 jam 58 menit. Waktu ini terbilang wajar.
Kesimpulan
Sebagai laptop untuk bermain gim dengan harga 14 jutaan rupiah, kombinasi Intel Core i7-10750H dan GeForce GTX 1650 Ti jadi pilihan menarik. Adanya opsi upgrade pada memori utama dan media simpan internal plus tersedianya Microsoft Office Home & Student 2019, menjadi daya tarik tersendiri bagi Anda yang ingin meningkatkan performanya di kemudian hari maupun menggunakannya untuk bekerja.
Plus: Performa bagus, opsi upgrade yang menarik, layar panel IPS dengan refresh rate 144 Hz, sistem pendingin CoolBoost, kibor RGB empat zona, termasuk Office Home & Student 2019, garansi 3 tahun
Minus: Memori utama hanya 8 GB dan kanal tunggal.
Hasil Uji
Pengujian | Acer Nitro 5 (Intel Core i7-10750H, RAM 8 GB DDR4, Intel UHD Graphics + NVIDIA GeForce GTX 1650 Ti 4 GB GDDR6) |
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Time Spy | 3896 |
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Night Raid | 28061 |
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Fire Strike | 9444 |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 | 4913 |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Essentials | 9086 |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Productivity | 8256 |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Digital Content Creation | 4291 |
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Arithmetic | 197,82 GOPS |
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Multimedia | 514,65 Mpix/s |
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Memory | 13,68 GB/s |
Cinebench R20 – CPU | 2514 pts |
Aliens vs Predator Benchmark 1.03 (1.366 x 768 piksel) | 248,2 fps |
Aliens vs Predator Benchmark 1.03 (1.920 x 1.080 piksel) | 145,6 fps |
Transcoding video (HandBrake 1.3.0 – 64 bit)* | 2 menit 28 detik |
Transcoding audio (Lame Front-End 1.8)* | 54 detik |
Memutar video Full HD (Battery Meter)** | 2 jam 58 menit |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 Battery – Modern Office** | 4 jam 51 menit |
*lebih cepat lebih baik, **lebih lama lebih baik
Spesifikasi
Prosesor | Intel Core i7-10750H (hexa core HT 2,6 GHz, turbo 5 GHz) |
RAM | 8 GB DDR4-3200 |
Chipset | Intel Comet Point HM470 |
Kartu Grafis | Intel UHD Graphics + NVIDIA GeForce GTX 1650 Ti 4 GB GDDR6 |
Media simpan | SSD PCI Express 3.0 x4 512 GB |
Fasilitas | Wi-Fi 6 AX201, Bluetooth 5.1, LAN, 2 x USB 3.1 Gen 1, jack audio (kombo), USB 3.1 Gen 2 Type-C, USB 3.1 Gen 2, HDMI |
Layar | 15,6″ IPS 1.920 x 1.080 piksel, refresh rate 144 Hz |
Kartu suara | Realtek |
Sistem operasi | Windows 10 Home Single Language 64 bit |
Baterai | 4-cell 57 Wh |
Dimensi/bobot | 36,3 x 25,5 x 2,39 cm/2,17 kg |
Garansi | 3 tahun |
Situs | www.acer.com/id |
Harga (kisaran) | Rp14.999.000 |
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR