Microsoft mengungkapkan sistemnya keamanannya telah ditembus hacker yang mampu mengintip sejumlah kode program dari pusat pengolahan data.
Kasus itu terungkap dari investigasi Microsoft terhadap kasus pembajakan massif yang diketahui dilakukan lewat perangkat lunak SolarWinds.
"Infiltrasi itu melampaui kasus kode berbahaya SolarWinds," bunyi pernyataan dari Security Response Center, Microsoft.
Meski begitu, Microsoft meyakinkan bahwa akun yang telah dibajak itu tak memiliki akses untuk mengubah kode ataupun sistem.
Microsoft hanya menyebut pelaku di balik peretasan itu dengan, 'a very sophisticated nation-state actor'.
Sedangkan, pemerintah Amerika Serikat dan sejumlah pakar keamanan siber menduga Rusia sebagai arsitek serangan-serangan itu.
Serangan hacker itu mengincar sederet panjang organisasi sensitif dan pengungkapan terbaru dari Microsoft menunjukkan implikasi serangan-serangan itu masih akan durasakan dalam hitungan minggu dan bulan ke depan.
"Dan tidak ada indikasi kalau sistem kami telah digunakan untuk menyerang pihak lain," katanya seperti dikutip The Verge.
Baca Juga: IBM Ungkap Hacker Curi Data Rahasia Vaksin Covid-19 dengan Phising
Tambahan lagi, Microsoft mengaku kalau perusahaan itu tak bergantung kepada kode-kode rahasia untuk menjaga keamanan produk dan layanannya. Mereka pun menduga kompetitor bisa mengintipnya pula.
Microsoft tidak membeberkan berapa banyak kode yang telah diintip itu atau seperti apa pemanfaatannya.
Beberapa waktu lalu, Presiden Microsoft Brad Smith mengatakan serangan kasus SolarWinds bukan aksi mata-mata biasa. Serangan itu, kata dia, tak sekadar menyasar target tertentu, "tapi menyasar kepercayaan dan keandalan infrastruktur penting dunia untuk bisa mengembangkan badan intelejen sebuah negara."
Source | : | The Verge |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR