3.Terobosan bahan berbasis karbon dorong perkembangan alat elektronik fleksibel
Elektronik yang fleksibel memiliki kinerja yang stabil bahkan setelah terjadi perubahan bentuk mekanis seperti pembengkokan, pelipatan, dan peregangan. Teknologi ini banyak digunakan pada perangkat wearable device, skin elektronik, dan layar fleksibel. Dulu, bahan fleksibel tidak cukup lentur atau tidak dapat bersaing dengan bahan berbasis silikon yang kaku dalam hal karakteristik listrik, yang membatasi penggunaan komersialnya.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, perkembangan inovatif pada bahan berbasis karbon telah memungkinkan elektronik fleksibel melampaui kemampuan mereka sebelumnya. Misalnya, tabung nano karbon sekarang digunakan untuk menghasilkan sirkuit terintegrasi skala besar yang memberikan kinerja lebih baik daripada sirkuit berbasis silikon dengan ukuran yang sama. Graphene, bahan berbasis karbon yang cocok untuk elektronik fleksibel, juga mulai diproduksi dalam skala besar.
4.Teknologi AI mempercepat R&D obat-obatan dan vaksin
Teknologi Artificial Intelligence (AI) telah diadopsi secara luas untuk menginterpretasikan gambar medis dan mengelola rekam medis sementara penerapannya dalam pengembangan vaksin dan penelitian klinis obat masih dalam tahap uji coba. Saat algoritme AI baru bermunculan dan daya komputasi mencapai tingkat yang baru, teknologi ini akan mempermudah penyelesaian R&D obat-obatan dan vaksin yang sebelumnya sangat memakan waktu dan mahal. Penggolongan senyawa, pengumpulan model penyakit, identifikasi target, penemuan senyawa penuntun, dan optimasi obat penuntun adalah beberapa area di mana teknologi ini unggul. Integrasi ini akan mengurangi pekerjaan yang berulang dan meningkatkan efisiensi R&D. Manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat luas di mana mereka dapat menikmati perawatan medis dan obat-obatan yang lebih baik dengan lebih cepat.
5.Teknologi brain–computer interface (antarmuka otak-komputer) mungkinkan batas tubuh manusia dilampaui
Teknologi antarmuka otak-komputer sangat penting untuk interaksi manusia dengan mesin di masa mendatang dan kecerdasan kolaboratif antara manusia dan mesin. Teknologi ini adalah pilar dan kekuatan pendorong rekayasa saraf, yang menganalisis bagaimana otak manusia bekerja pada dimensi yang lebih tinggi. Antarmuka otak-komputer membentuk jalur komunikasi langsung antara otak dan perangkat eksternal yang dapat memperoleh, menganalisis, dan menerjemahkan sinyal otak untuk mengendalikan mesin. Di masa depan, teknologi antarmuka otak-komputer akan membantu mengendalikan tangan robot secara lebih baik dan membantu pasien yang sepenuhnya sadar tetapi tidak dapat berbicara atau bergerak untuk mengatasi keterbatasan fisik mereka.
6.Pemrosesan data akan independen dan berkembang secara mandiri
Perkembangan pesat komputasi awan dan pertumbuhan data yang luar biasa memberikan tantangan yang besar bagi pemrosesan tugas komputasi, pengendalian biaya penyimpanan, dan manajemen klaster selama pemrosesan data yang dilakukan dengan cara tradisional. Manajemen dan penyetelan manual tidak dapat memproses data dalam jumlah besar dalam skenario yang beragam dan rumit.
Oleh karena itu, optimalisasi otomatis sistem manajemen data berbasis AI pasti akan menjadi pilihan terbaik untuk pemrosesan data di masa mendatang. AI dan machine learning akan diadopsi dalam berbagai bidang, seperti pemisahan inteligensi data dingin dan panas, deteksi anomali, pemodelan cerdas, penjadwalan penyetelan parameter sumber daya, pembuatan data stress testing, dan rekomendasi indeks. Cara ini akan meminimalisir biaya untuk komputasi, pemrosesan, penyimpanan, dan O&M. Sistem pengelolaan data yang otonom dan berkembang secara mandiri akan segera tersedia.
7.Teknologi cloud-native akan bentuk kembali sistem TI
Siklus pengembangan produk yang panjang dan efisiensi R&D yang rendah dalam pengembangan perangkat lunak tradisional telah lama menjadi sumber masalah. Arsitektur cloud-native, yang hadir dengan distribusi beban kerja, skalabilitas, dan fleksibilitas hadir sebagai solusi akan masalah ini, yang memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan dan mengelola berbagai perangkat keras dan sumber daya komputasi awan secara lebih efektif. Metodologi, kumpulan alat, praktik terbaik, produk, dan teknik cloud-native memungkinkan pengembang untuk dapat fokus pada pembuatan aplikasi baru. Chip, platform pengembangan, aplikasi, dan bahkan komputer akan beralih menjadi teknologi cloud-native di masa mendatang. Manfaat yang dapat dibawa oleh teknologi cloud-native terlalu banyak untuk disebutkan. Beberapa contoh manfaat teknologi cloud-native meliputi pemisahan banyak lapisan komponen infrastruktur seperti jaringan, server, dan sistem operasi, mengurangi biaya komputasi, meningkatkan efisiensi teknologi, menurunkan hambatan untuk mengembangkan aplikasi di cloud, dan memperluas cakupan aplikasi cloud.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR