Lakukan digitalisasi dan modernisasi dengan berbagai teknologi terkini, Pertamina mewujudkan ketahanan energi nasional dan kesiapan di panggung global.
COVID-19 menghadirkan tantangan yang belum pernah ada bagi berbagai perusahaan. Namun pandemi ini pula yang mendorong banyak perusahaan justru mempercepat transformasi digital.
Hal ini pula yang dialami perusahaan energi milik negara terbesar di Indonesia, Pertamina. “COVID-19 dengan cepat mengubah cara kami berbisnis, membuat kami berpikir bagaimana bisa lebih efektif dan membantu karyawan bekerja meskipun ada kebijakan pembatasan sosial. Dan kami tahu bahwa teknologi berpotensi menjadi revolusioner,” kata Nicke Widyawati, Presiden Direktur, Pertamina.
Nicke menuturkan bahwa proyek integrasi digital di Pertamina bersama Microsoft telah dimulai sejak tahun 2017 silam. "Tetapi pandemi mempercepat proses secara keseluruhan," imbuh salah satu penerima gelar Most Powerful Women in the World dari majalah Fortune International baru-baru ini.
Adopsi Cloud, AI, dan Machine Learning
Melihat peluang untuk mempercepat integrasi digital dan membangun tempat kerja modern, perusahaan mempercepat adaptasi budaya berbasis data dan proses transformasi digital agar menjadi lebih transparan dan gesit sebagai perusahaan energi nasional kelas dunia. Dengan memperkuat fondasi digital sebagai intinya, Pertamina berupaya membuktikan masa depan dengan memungkinkan transformasi bisnis yang efektif dan menciptakan inovasi yang dinamis.
Salah satu upaya transformasi digital yang ditempuh Pertamina adalah dengan mengimplementasikan cloud.
Pertamina melakukan cloud journey untuk mengkonsolidasikan dan memodernisasi semua layanan bersama teknologi informasi di seluruh perusahaan dan anak perusahaannya. Cloud menyediakan analitik prediktif, seperti jadwal pemeliharaan dan perkiraan harga minyak mentah menggunakan algoritme machine learning. Dengan data dari situs di seluruh negeri melalui server lokal dan online yang terpisah, terintegrasi dengan informasi distribusi dan ritel, dasbor operasi ini memungkinkan prakiraan perusahaan yang akurat.
Sementara itu, arsitektur tempat kerja modern yang terdefinisi dengan cermat memungkinkan perusahaan memastikan karyawan diberdayakan, terhubung, dan terlibat. Sistem ini membekal keamanan siber yang end-to-end dan kemampuan multi platform di seluruh work flow. Dengan demikian, pengguna dapat bekerja dengan aman meskipun di lingkungan kerja jarak jauh maupun lingkungan kerja hybrid di era New Normal ini. Protokol keamanan, seperti autentikasi multifaktor, sekarang menjadi norma bagi semua orang di perusahaan.
Siapkan Intelligent Hub
Ke depan, Pertamina akan menciptakan Intelligent Data Hub yang didukung oleh Artificial Intelligence dan machine learning, untuk memperoleh wawasan tambahan dan memberikan hasil di semua domain data dalam seluruh rantai pasokan.
Langkah ini akan mengoptimalkan operasi hulu, baik di dalam maupun luar negeri, mengikuti prosedur tata kelola yang kuat. Pertamina juga meyakini perusahaan dapat mempercepat inovasi, menciptakan nilai dengan advanced analytics dan memanfaatkan Artificial Intelligence pada setiap platform.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR