Huawei resmi menghadirkan Huawei ASEAN Academy (Indonesia) Engineering Institute di Indonesia.
Menempati area seluas 2 (dua) hektar di Jakarta, Huawei ASEAN Academy ini akan pusat pelatihan dan sertifikasi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang terbesar dan terlengkap di antara Huawei Academy lainnya yang ada di kawasan Asia Pasifik.
Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia yang juga President Huawei ASEAN Academy mengatakan bahwa Huawei ASEAN Academy Engineering Institute di Indonesia menegaskan kuatnya komitmen Huawei Indonesia dalam turut mengembangkan kompetensi SDM Indonesia di bidang TIK. Dengan kompetensi SDM yang lebih memadai, Indonesia diharapkan dapat mempercepat transformasi digital dan mewujudkan visi Indonesia menjadi lima besar kekuatan ekonomi digital dunia pada 2045.
“Keberadaan SDM yang menguasai bidang TIK menjadi kunci penting bagi Indonesia untuk mewujudkan visi-visi besarnya sekaligus meningkatkan daya saing globalnya. Sementara, saat ini masih terjadi kesenjangan antara ketersediaan dan jumlah SDM mumpuni yang dibutuhkan. Oleh karena itu, selama 20 tahun Huawei hadir di Indonesia, upaya pengembangan kompetensi SDM TIK yang kami selenggarakan bersama pemerintah, akademia dan komunitas selalu menjadi prioritas utama. Kami bertekad akan terus menguatkan komitmen tersebut melalui Huawei ASEAN Academy di Indonesia. Dalam 5 tahun, lewat sinergi multiple-helix dengan berbagai pihak, kami menargetkan untuk mengembangkan kompetensi 100.000 SDM Digital Indonesia,” ujar Jacky.
Terdiri atas Business College, Technical College, dan Engineering College, Huawei ASEAN Academy (Indonesia) didukung oleh lebih dari 100 trainer, lebih dari 3000 kursus atau pelatihan, lebih dari 100 mirroring environment, serta dilengkapi dengan laboratorium-laboratorium, ruang-ruang kelas, pusat pelatihan, hingga fasilitas untuk mempelajari instalasi hardware dan pekerjaan-pekerjaan di lapangan.
Di Business College, peserta dari kalangan pemerintahan, regulator, perusahaan, serta para manajer dari perusahaan berskala enterprise maupun operator telekomunikasi dapat mempelajari tentang perkembangan TIK terkini beserta tren-tren industri, berbagai best practices yang bermanfaat sebagai bahan studi, hingga filosofi manajemen Huawei. Tujuan Business College adalah membantu para manajer atau posisi sederajat dari berbagai lembaga untuk memahami dinamika TIK di industri, memiliki kepemimpinan yang kuat, sehingga mampu membangun kebijakan serta keputusan yang tepat.
Melalui Technical College, Huawei ASEAN Academy (Indonesia) menawarkan beragam program, antara lain ICT Technical Training and Certification, IP Training and Certification, ICT Competition, Seeds for the Future, Excellent College Students Internship, Developer Contest (HMS, Cloud & AI), serta 5G+AI Ecosystem Innovation Training Camp. Technical College dihadirkan untuk para engineer dari operator telekomunikasi maupun enterprise, mahasiswa, praktisi TIK, dan mitra ekosistem.
Sementara melalui Engineering College, peserta dari kalangan teknisi Sub-Kontraktor maupun siswa sekolah kejuruan dapat meningkatkan pengetahuan dan kecakapan di bidang TIK, meningkatkan peluang kerja di bidang TIK khususnya bagi siswa-siswa sekolah kejuruan, serta meningkatkan efisiensi karyawan di perusahaan-perusahaan Sub-Kontraktor.
YangDongHai, Dekan Huawei ASEAN Academy (Indonesia) Engineering Institute menjelaskan bahwa untuk mendukung terselenggaranya proses pelatihan dan sertifikasi, Huawei ASEAN Academy (Indonesia) Engineering Institute dilengkapi dengan teknologi paling canggih di industri, seperti konstruksi jaringan nirkabel dan microwave, upgrade, migrasi, dismantling, penggelaran ulang, FTTx, hingga datacom jaringan optik.
“Di Huawei ASEAN Academy (Indonesia) Engineering Institute, selain mengikuti kelas teori, SDM di bidang TIK juga bisa belajar praktik kerja lapangan, mengikuti ujian dan memperoleh sertifikasi. Kami juga mengadakan pelatihan desain lapangan dengan modular yang bisa digunakan kembali. Dengan ini, pelatihan bisa diselenggarakan untuk 80 personel sekaligus di lapangan. Sehingga, diharapkan sebanyak 1.500 hingga 2.000 program pelatihan dan sertifikasi TIK ini diharapkan dapat terselenggara dalam setiap tahunnya,” pungkas YangDongHai.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR