NVIDIA beberapa hari lalu mengumumkan bahwa PT. Telkom akan menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang memanfaatkan DGX A100. NVIDIA menyebutkan DGX A100 sebagai sistem universal untuk segala beban kerja AI (artificial intelligence). Dengan kata lain, NVIDIA DGX A100 bisa disebut sebagai superkomputer untuk AI. Adapun Telkom dikabarkan akan menggunakan NVIDIA DGX A100 untuk antara lain mengembangkan aplikasi computer vision dan aplikasi berbasis 5G. Telkom meyakini aplikasi-aplikasi tersebut nantinya bisa memberikan keunggulan dibandingkan pesaingnnya sehingga membuat bisnis Telkom meningkat.
NVIDIA DGX A100 akan digunakan oleh unit ATR (Advanced Technology & Business Research) Telkom. ATR telah membangun suatu Digital Innovation Laboratory yang berfokus dalam eksplorasi pengembangan bisnis digital, khususnya berbagai teknologi masa depan yang diperkirakan akan menjadi mainstream dalam 3 sampai 5 tahun mendatang. Digital Innovation Laboratory akan memanfaatkan NVIDIA DGX A100 dalam mengembangkan inovasi digitalnya.
“Kami membangun sebuah platform AI yang komprehensif untuk mendukung aktivitas-aktivitas laboratorium ATR kami seperti AI, robotik, otomasi proses robotik, blockchain, AR/VR, bio-signal, dan berbagai laboratorium teknologi tingkat lanjut lainnya,” ujar Muhamad Fajrin Rasyid (Direktur, Telkom Digital Business). “Dengan NVIDIA DGX A100 yang baru ini, kami ingin mempercepat pelatihan model AI, termasuk akselerasi terhadap proses penyelerasan model dan algoritma AI. Kami berharap hasil-hasil dari proses riset ini akan terus memajukan pengembangan produk-produk baru,” tambahnya.
“Sejak peluncurannya di bulan Mei, NVIDIA DGX A100 telah menarik banyak minat dari Indonesia, dari negara-negara sekitar, dan dari seluruh dunia dengan mulai digunakannya sistem ini di berbagai industri untuk pekerjaan pengembangan AI,” sebut Dennis Ang (Director of Enterprise Business for the SEA and ANZ Region, NVIDIA). “Kinerja yang cepat dan sifatnya yang universal memudahkan serta mempercepat para periset dalam mengembangkan solusi-solusi AI. Telkom merupakan contoh yang sangat baik dari sebuah organisasi yang berpikiran maju, yang telah mengadopsi kekuatan DGX A100 guna mengembangkan solusi-solusi AI untuk masa depan,” jelasnya lagi.
Terdapat dua varian NVIDIA DGX A100. Perbedaan untamanya terletak pada memori utama dan memori lokal GPU. NVIDIA tidak menyebutkan secara spesifik varian yang akan dimanfaatkan oleh Telkom. Namun, kedua varian menggunakan delapan NVIDIA A100 dan memiliki kinerja sebesar 5 petaFLOPS untuk AI dan sebesar 10 petaOPS untuk INT8. A100 sendiri adalah GPU atau akselerator terdepan NVIDIA untuk AI.
KOMENTAR