Pandemi COVID-19 telah membuat aktivitas orang-orang di seluruh dunia menjadi terbatas, di mana hal rutin yang biasa dilakukan seperti bekerja di kantor dan belajar di sekolah kini berubah menjadi dilakukan di rumah secara online (daring).
Untuk mendukung aktivitas secara online ini sendiri, orang-orang kini bergantung dengan platform video conference seperti Zoom, Google Meets, Microsoft Teams, dan lainnya.
Namun, ketika menggunakan platform video conference muncul tantangan baru seperti yang dialami karyawan perusahaan di beberapa divisi.
Divisi marketing misalnya. Biasanya para karyawan di divisi ini melakukan presentasi produk di hadapan klien-kliennya secara tatap muka agar bisa dilihat langsung seperti apa produk tersebut.
Namun, hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan baik dan secara atraktif bila dilakukan dalam presentasi lewat video conference.
Menjawab tantangan tersebut, perusahaan anak bangsa pengembang teknologi augmented reality, AR&Co, meluncurkan aplikasi barunya yang dinamai ‘IseeAR’.
Fitur yang ditawarkan melalui aplikasi IseeAR memberikan solusi dengan menghadirkan produk apapun secara 3D (3 dimensi) yang bisa dilihat langsung secara detail dan imersif di saat video conference menggunakan platform seperti Zoom, Google Meet dan lainnya, hanya dengan menggunakan web camera yang sudah tersedia di pasaran maupun yang sudah terinstalasi pada perangkat keras komputer.
Baca Juga: Ketika “Ampun Bang Jago” Menjadi Saksi Peristiwa Kudeta di Myanmar
Michael Budi, CEO dari WIR Group, sebagai induk perusahaan AR&Co, mengatakan bahwa aplikasi IseeAR ini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan riil yang ada di masyarakat saat ini yang harus bekerja dan belajar dari rumah karena pandemi.
"Teknologi digital reality dari aplikasi ‘AR&Co-Eye’ ini memberi solusi dalam aneka tantangan dalam interaksi daring, bahkan menciptakan bentuk interaksi baru yang dalam dunia nyata belum ada," ujar Michael.
Sementara itu, Juliwina, General Manager dari AR&Co sebagai developer dari ‘IseeAR’, mengungkapkan bahwa masyarakat yang biasa berkomunikasi melalui video conference bisa dengan mudah menggunakan fitur IseeAR ini.
“Penggunaannya untuk proses belajar mengajar sudah pasti akan marak, apalagi ini juga akan membantu teman-teman tenaga marketing dalam berjualan berbagai macam produk seperti properti, otomotif dan lainnya,” tutur Juliwina.
Saat ini, setiap materi konten yang ingin muncul dalam bentuk augmented reality perlu diproses oleh tim developer dari AR&Co, dan Juliwina menambahkan bahwa ke depannya AR&Co akan menciptakan platform agar beberapa proses tersebut dapat dilakukan langsung oleh para user.
WIR Group dan AR&Co berharap aplikasi IseeAR dapat dengan cepat dikenal dan digunakan oleh masyarakat Indonesia sehingga menjadi alat produktifitas yang dapat memberikan manfaat di saat berkomunikasi secara daring.
“Harapannya pun bahwa teknologi digital reality ini dapat secara langsung memberikan benefit bagi para penggunanya,” pungkas Michael.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Penjualan Laptop Laris Manis Tahun Lalu
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR