Terra Drone Indonesia belum lama ini mengumumkan keberhasilannya melakukan pemetaan topografi untuk kebutuhan pembangunan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Lutueng. Pemetaan tersebut menggunakan drone lidar (light detection and ranging); sedangkan PLTA Lutueng terletak di Desa Lutueng, Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Terra Drone Indonesia mengklaim dengan teknologi lidar-nya, pemodelan kontur secara detail dan akurat dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah; bisa dua sampai tiga kali lebih murah; dari teknologi lain yang serupa.
“Dengan data yang dihasilkan oleh teknologi drone lidar di pembangunan PLTA Lutueng ini, diharapkan akan mempercepat dan memudahkan kontraktor dalam pembangunan, sehingga PLTA dapat segera menambah cadangan energi listrik untuk industri maupun rumah tangga, dan memberi kesejahteraan khususnya di daerah Aceh Tengah dan sekitarnya,” sebut Michael Wishnu (CEO Terra Drone Indonesia).
Pemetaan topografi untuk kebutuhan pembangunan PLTA Lutueng itu berhasil diselesaikan di wilayah dengan luas sekitar 220 ha. Kondisi daerahnya sendiri berbukit cukup terjal serta sebagian besar masih berupa hutan dan semak belukar. Namun, Terra Drone Indonesia menegaskan bahwa pilot-pilotnya telah berpengalaman dalam melakukan pemetaan topografi di area yang sulit diakses, sehingga paham akan metode pengoperasian drone yang baik dan aman. Terra Drone Indonesia pun menyebutkan bahwa hasil yang diperoleh memiliki tingkat akurasi dan ketelitian tinggi serta mencukupi untuk keperluan perencanaan pembangunan PLTA Lutueng.
Adapun dalam melakukan pemetaan topografi tersebut, Terra Drone Indonesia bekerja sama dengan Brantas Energi yang ditunjuk pemerintah melalui PLN. Brantas Energi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, khususnya daya atau tenaga air.
KOMENTAR