Membangun interaksi antara guru dan siswa merupakan salah satu tantangan dalam kegiatan belajar mengajar secara daring. Dengan bantuan beberapa aplikasi berikut ini, hal itu bisa ditanggulangi.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi metode yang diterapkan di hampir seluruh sekolah di Indonesia sejak bulan Maret 2020 saat pandemi COVID-19 mulai merebak. Langkah tersebut ditempuh Pemerintah demi melindungi siswa maupun tenaga pengajar dari risiko penularan dan penyebaran virus corona.
Menurut data Kemendikbud sampai bulan Agustus 2020, ada ratusan ribu sekolah ditutup untuk mencegah penyebaran, sekitar 68 juta siswa melakukan kegiatan belajar dari rumah, dan sekitar empat juta guru melakukan kegiatan mengajar jarak jauh.
PJJ terkadang menjadi kurang efektif karena interaksi guru dan murid tidak bisa berlangsung seperti jika KBM berlangsung secara face to face. Belum lagi adanya distraksi di lingkungan sekitar yang menyebabkan siswa tidak fokus belajar.
Guna mengantisipasi tantangan tersebut, ada beberapa aplikasi yang bisa dimanfaatkan para pengajar agar KBM dalam PJJ ini menjadi lebih interaktif dan efektif.
1.Google Formulir/Google Forms
https://docs.google.com/forms/
Google Formulir atau Google Forms termasuk salah satu aplikasi yang banyak dimanfaatkan di sekolah, di antaranya karena terintegrasi dengan Google Suite. Google Forms juga disukai karena dapat melakukan banyak hal. Selain untuk administrasi survei, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk berbagai keperluan dalam proses belajar mengajar, seperti presensi, kuis, penyampaian materi, dan pengumpulan database.
Cara penggunaannya pun relatif mudah. Pengguna bisa langsung mengaksesnya via web dari PC, laptop, maupun smartphone. Ketika digunakan untuk membuat kuis, ada berbagai tipe soal bisa dibuat di Google Forms, mulai dari True/False, pilihan berganda, matching, pertanyaan terbuka (open-ended), dan sebagainya. Aplikasi ini juga menyertakan fitur scoring sehingga siswa akan lebih tertantang ketika mengerjakan soal kuis. Dalam menyampaikan materi, pengguna dapat mengunggah gambar maupun video agar materi pelajaran lebih menarik bagi siswa.
Formulir yang sudah dibuat dapat langsung dibagikan melalui surel, melalui salinan link, embed HTML, atau via media sosial Facebook dan Twitter. Dan karena terintegrasi dengan aplikasi Google lainnya, Formulir yang dibuat secara otomatis akan disimpan di Google Drive pengguna.
2.Pear Deck
Pear Deck merupakan add-on yang akan bekerja di atas aplikasi presentasi online, seperti Google Slides.
Pear Deck akan "menyulap" presentasi yang sudah dibuat sebelumnya menjadi lebih interaktif hanya dengan menambahkan elemen-elemen yang akan membuat Interaksi guru dan siswa lebih intens. Guru dapat menambahkan misalnya, pertanyaan model pilihan ganda, pertanyaan terbuka, setelah menyampaikan satu materi. Guru juga dapat membuat soal di mana siswa menjawab dengan menggambar atau melakukan drag & drop. Fitur Audio bermanfaat, terutama di mode Student Pace, misalnya ketika Guru ingin memberikan instruksi atau membacakan materi pelajaran.
Membuat presentasi interaktif juga tidak harus dari nol karena Pear Deck menyediakan pula library berisi template siap pakai, yang bisa disunting (editable) dan bisa diadaptasikan dengan slide presentasi yang sudah dibuat sebelumnya.
Untuk mulai presentasi, Guru dapat mengatur Pear Deck menjalankan presentasi dalam mode Student Pace (siswa belajar sendiri tapi tetap dipantau oleh guru secara online) atau secara live di kelas. Menggunakan Pear Deck, dengan mode apapun, Guru bisa segera tahu jika ada siswa yang cepat ataupun kesulitan memahami materi.
3.Nearpod
Seperti Pear Deck, Nearpod membantu Guru membuat pelajaran di kelas, baik secara face to face maupun virtual, menjadi lebih interaktif untuk berkompetisi dan berkolaborasi. Caranya, Guru membuat presentasi interaktif dengan menghadirkan kuis, jajak pendapat (polling), materi pelajaran berupa video, papan kolaborasi, dan sebagainya.
Materi presentasi bisa diambil dengan drag & drop dari Google Slides, file PDF, dan file PowerPoint yang sudah dibuat sebelumnya ke Nearpod. Lalu, Guru tinggal memilih berbagai aktivitas interaktif dan penilaian formatif yang disediakan Nearpod. Sedikit berbeda dengan Pear Deck, aplikasi Nearpod tidak akan menambahkan elemen interaktif di slide yang kita sudah siapkan tapi akan meletakkannya di slide baru.
Selanjutnya presentasi Nearpod akan ditampilkan di perangkat milik tiap siswa dan siswa tidak harus melihat layar Guru. Namun Nearpod tidak menyediakan tombol untuk memulai presentasi melalui Google Slide. Guru harus mengeklik tombol Save & Go To Nearpod untuk memulai presentasi.
Fitur seperti Fill in the Blanks, Matching Pairs, Open-ended Questions, Poll, dan Quiz dapat menjadi sarana untuk menilai pemahaman siswa terhadap materi pelajaran secara real time.
Setelah siswa menyelesaikan kuis, Nearpod akan membuatkan laporan dalam format PDF dan CSV. Dengan adanya laporan ini, Guru dapat melihat perkembangan siswa dalam jangka waktu lebih panjang.
Seperti Pear Deck, Nearpod dapat digunakan untuk proses pembelajaran langsung di kelas/kelas virtual maupun dijadikan pekerjaan rumah untuk siswa (student-paced).
4.Wordwall
Salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran yang interaktif untuk kelas face to face maupun kelas virtual adalah Wordwall. Selain pengguna dapat menyediakan akses media yang telah dibuatnya melalui daring, materi dari Wordwall ini juga dapat diunduh dan dicetak pada kertas.
Wordwall versi Basic (gratis) dapat langsung digunakan setelah mendaftar (sign up). Ada 18 template yang dapat diakses melalui akun Basic. Tentu saja ada lebih banyak template jika pengguna meng-upgrade ke jenis akun premium (Standard atau Pro). Menggunakan akun Basic, pengguna hanya bisa membuat lima aktivitas saja. Bahkan ketika aktivitas yang sudah dibuat kita hapus, akun Basic tidak memungkinkan pengguna menambah aktivitas.
Aplikasi ini menyediakan 18 template yang dapat diakses secara gratis. Pengguna dapat mengganti satu template aktivitas ke template lainnya dengan mudah dan menggunakan materi yang sama hanya dengan mengeklik template aktivitas yang berbeda di kolom Switch Template.
Kemudahan mengganti aktivitas ini dapat digunakan untuk “mengakali” keterbatasan jumlah aktivitas di akun Basic. Pengguna dapat menggunakan satu materi untuk beberapa aktivitas yang berbeda.
Media pembelajaran interaktif yang sudah dibuat dapat dibagikan langsung ke Google Classroom, melalui surel, salinan link, media sosial, atau meng-embed link ke situs web pengguna. Atau pengguna dapat langsung mengunduh printable-nya dalam format PDF.
5.Quizlet
Ingin membantu siswa mengulang materi pelajaran yang sudah diberikan? Mengapa tidak mencoba flash card dari Quizlet? Materi di Quizlet bisa diberikan di kelas atau sebagai pekerjaan rumah. Para siswa juga bisa didorong untuk membuat flash card-nya sendiri dan berkolaborasi dengan siswa lain guna mempersiapkan diri untuk ujian atau tes.
Quizlet menyediakan konten secara visual maupun audio. Para Guru dapat membuat diagram atau menambahkan gambar pada flash card yang bisa diambil dari kumpulan foto resmi Flickr. Namun untuk menambahkan rekaman live audio pada flashcard, pengguna harus memiliki akun Plus/Teacher.
Dalam mengulang materi pelajara, siswa dapat memilih dari tujuh study mode yang disediakan Quizlet: Flash Card, Learn (Pelajari), Write (Tulis), Spell (Pengeja), Test, Match, Gravity, dan Quizlet Live. Bagi guru bahasa, mode Spell/Pengeja dapat dimanfaatkan untuk melatih siswa dengan aktivitas Listening.
Selain membantu siswa mengulang materi pelajaran, Quizlet Live juga bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan materi baru. Di permainan ini, siswa harus berkolaborasi dalam tim untuk menjawab pertanyaan.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR