Saat ini banyak aplikasi pemindai kode QR yang tersedia di Google Play Store. Salah satu aplikasi yang terkenal dan sudah diunduh 10 juta kali adalah Barcode Scanner.
Ironisnya, laporan terbaru firma keamanan siber Malwarebytes mengungkapkan aplikasi Barcode Scanner membawa malware berjenis trojan yang dijuluki "Android/Trojan.HiddenAds.AdQR".
"Setelah pembaruan pada Desember, Barcode Scanner berubah menjadi penuh dengan malware! Kami memperkirakan pembaruan itu terjadi pada 4 Desember 2020," tulis Malwarebytes dalam laporannya.
Apa dampaknya?
Malware itu diam-diam memaksa pengguna untuk melihat iklan dari situs pihak ketiga, ketika mereka berselancar di internet menggunakan peramban (browser) bawaan smartphone.
Ketika iklan ini muncul, pengguna dipaksa untuk menekan jendela pop-up yang tersedia yang tujuannya ke situs/laman aplikasi yang diiklankan.
Akibatnya, iklan yang tampil tidak dapat hilang dan pengguna tidak bisa menekan tombol back untuk kembali ke laman sebelumnya.
Solusinya, pengguna harus menutup tab tersebut dan kemudian membuka tab baru, atau menutup browser sebelum mereka bisa kembali browsing dengan normal. Para pengguna yang sudah terlanjur menginstal aplikasi ini diminta untuk segera menghapusnya dari perangkat.
Untuk itu, pengguna disarankan untuk mencopot aplikasi buatan Lavabird LTD secara mandiri. Biasanya, pencopotan aplikasi bisa dilakukan dengan mengunjungi menu "Settings" > "Apps" > dan "Manage Apps".
Pengguna juga bisa memasang aplikasi pemindai virus atau malware yang tersebar di Google Play Store untuk mencopot aplikasi tersebut secara otomatis, sekaligus mengetahui apakah perangkat mereka terjangkit program berbahaya atau tidak.
Pengguna Android memang kerap menjadi sasaran serangan malware. Google pun berkali-kali menghapus aplikasi yang ada di Play Store karena masalah keamanan.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR