Di tahun 2021 ini, Google kembali menggelar Bangkit, program pengembangan karier yang dirancang melalui kemitraan dengan Dirjen Dikti Kemendikbud, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka.
Program pelatihan yang berfokus pada teknologi machine learning pertama di Indonesia ini diadakan perdana tahun lalu dan menarik minat yang tinggi.
Karena hal tersebut, tahun ini Bangkit akan menambah kuota peserta untuk menerima hingga 3.000 mahasiswa secara nasional. Program akan ditawarkan melalui inisiatif Kampus Merdeka dari Kemendikbud.
“Bahkan sebelum memulai Bangkit yang pertama pada tahun 2020, kami ditantang Menteri Nadiem Makarim untuk memperbesar cakupan program ini dan membuatnya lebih inklusif. Tahun lalu, kami menerima 300 peserta — hanya satu dari sepuluh pendaftar,” kata Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia.
Tahun lalu sendiri, Randy mengungkapkan sebanyak 219 atau 73% dari peserta berhasil menyelesaikan program Bangkit ini.
“Banyak sekali lulusan Bangkit pertama yang memberi tahu kami bahwa dengan menyelesaikan program ini, prospek mereka untuk mendapatkan pekerjaan jadi sangat meningkat. Karena itu kami memutuskan untuk menjawab tantangan Menteri Nadiem — dan hari ini kami memulai sebuah kurikulum yang jauh lebih ambisius serta lebih terfokus, terpadu, dan menantang bagi 3.000 peserta — sepuluh kali jumlah tahun lalu,” papar Randy.
Baca Juga: Fitur Google ini Bantu Orangtua Awasi Anak Saat Main Internet
Selain kurikulum machine learning, Bangkit 2021 akan menawarkan dua rangkaian kursus lain agar mahasiswa dapat lebih siap untuk memulai karier di bidang teknologi, yaitu pemrograman dengan pengembangan Android dan komputasi cloud dengan fokus pada Google Cloud Platform.
Dalam setiap rangkaian kursus, peserta juga akan mengasah keterampilan penting yang bermanfaat untuk mengembangkan karier di masa mendatang, seperti design thinking, kepemimpinan, serta keterampilan komunikasi dan presentasi.
Semua peserta yang menyelesaikan program intensif ini juga akan berhak mendapatkan voucher ujian sertifikasi sesuai dengan rangkaian kursus masing-masing.
“Kami mengundang 3.000 pendaftar yang paling memenuhi syarat dan paling bermotivasi dari seluruh Indonesia. Mereka mewakili sekitar 250 universitas dari setiap sudut Indonesia, dan hanya setengahnya saja yang datang dari kota-kota terbesar. Selain itu, tidak kurang dari 30% di antara mereka adalah perempuan — angka yang bahkan melebihi jumlah tahun lalu yang sudah sangat tinggi, yaitu 26%,” jelas William Florance, Asia Pacific Education Programs Lead di Google.
Bangkit berkolaborasi dengan 15 partner universitas tahun ini, dan mahasiswa yang terpilih akan memulai program pembelajaran online 18 minggu ini pada Februari 2021.
Di akhir semester, 15 tim project akhir akan dipilih untuk pengembangan lebih lanjut, termasuk melalui hibah inkubasi dan dukungan dari universitas partner Bangkit yang ditunjuk.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR