Ada hal menarik dibalik langkanya stok dari kartu grafis terbaru dari NVIDIA yaitu GeForce RTX 3000 series. Disebutkan bahwa habisnya persediaan tersebut diantaranya akibat permintaan yang tinggi dari para penambang mata uang kripto (cryptocurrency).
Selain menawarkan performa kencang untuk gaming, GeForce RTX 3000 series ternyata bisa dimodifikasi untuk digunakan sebagai perangkat tambahan pada proses penambangan mata uang kripto.
Perangkat lunak yang dimilikinya mampu mendeteksi atribut spesifik dari algoritma penambangan cryptocurrency Ethereum, membatasi tingkat hash, atau efisiensi penambangan sekitar 50 persen.
Ini berkat teknologi yang diadopsi RTX 3000 series seperti RTX real-time ray tracing atau teknologi AI DLSS, yang ternyata juga tidak hanya bisa dimanfaatkan secara penuh pada aplikasi berbasis games saja.
Melihat peluang tersebut, NVIDIA langsung membuka lini kartu grafis baru yang diberi nama NVIDIA CMP yang merupakan kependekan dari Cryptocurrency Mining Processor. Sebagai lini produk untuk para professional mining, NVIDIA CMP diharapkan dapat memenuhi kebutuhan spesifik untuk penambangan Ethereum.
Produk CMP sendiri secara spesifik memiliki desain berbeda dengan GeForce RTX 3000 series. Misalnya, CMP tidak memiliki output display, ataupun memiliki frekuensi dan core voltage yang lebih rendah guna meningkatkan efisiensi daya penambangan.
Selain itu NVIDIA juga menyebutkan bahwa hadirnya CMP dapat membantu penambang membangun data center paling efisien, serta sebagai salah satu upaya dalam memastikan persediaan GeForce RTX 3000 series agar tetap terjaga, khususnya bagi para gamer.
Informasi lebih lengkap mengenai NVIDIA CMP ini rencananya bakal diumumkan bersamaan dengan hadirnya varian baru dari GeForce RTX 3000 series yaitu GeForce RTX 3060 pada 25 Februari 2021. Jadi kita tunggu saja.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR