Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan Facebook kembali bernegosiasi usai sempat memblokir sejumlah akun milik pemerintah setempat. Facebook juga juga meminta maaf atas blokir yang sempat dilakukan sebelumnya.
Pejabat Senior Facebook Asia-Pacific Simon Milner mengatakan Facebook telah meminta maaf ke Australia pada Jumat 19 Februari 2021.
Permintaan maaf itu pun disambut baik oleh Scott Morrison lewat akunnya di Facebook pada Sabtu, 20 Februari 2021.
"Tugas saya adalah menjamin kita kembali berdiskusi, dan berada pada kesimpulan yang sukses. Posisi pemerintah Australia sangat jelas, orang-orang pasti tahu bahwa dukungan internasional mengalir untuk posisi Australia," kata Morrison dikutip dari The Guardian.
Morrison mengatakan India, Kanada, dan Inggris memantau penolakan Facebook terhadap kode media yang akan ditetapkan oleh Australia. Menteri Kanada Steven Guilbeault mengatakan jika pemerintahannya akan mengadopsi aturan yang digodok Australia pada bulan depan.
Sementara diketahui, permintaan maaf Facebook keluar setelah Facebook memblokir banyak akun media yang berbasis di Australia termasuk juga akun layanan kesehatan milik pemerintah setempat.
Facebook mengatakan tak punya pilihan selain menutup halaman layanan kesehatan dan darurat, dengan alasan kode media tidak tepat.
Namun, mereka kemudian berjanji untuk membuka blokir pada halaman yang secara tidak sengaja terkena dampak.
Blokir tersebut membuat pengguna Facebook tak bisa mengakses dan berbagi berita dari akun Australia. Dampak ini juga dirasakan oleh warga di negara lain.
Perseteruan antara Australia dan Facebook terjadi setelah parlemen Australia menggodok undang-undang yang memaksa Facebook dan Google memilki perjanjian komersial dengan penerbit dan media massa di Australia. Diperkirakan undang-undag ini akan disahkan pada pekan depan.
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR