Startup fintek (finansial teknologi) yang fokus memberikan pembiayaan di bidang pendidikan, Danacita, mengumumkan telah peroleh pendanaan Seri A senilai US$5 juta yang dipimpin oleh Monk's Hill Ventures dan Qualgro.
Dana segar itu akan digunakan untuk meningkatkan layanan pembiayaan pendidikan dan menjangkau lebih banyak lagi pelajar di Indonesia melalui kerja sama dengan mitra lembaga pendidikan.
Selain itu, juga akan digunakan untuk berinvestasi dalam inovasi produk guna mempererat interaksi dan hubungan dengan pelajar dan sekolah.
“Melalui dukungan pendanaan dari Monk’s Hill Ventures dan Qualgro ini, kami percaya Danacita dapat bergerak semakin cepat untuk membantu lebih banyak pelajar meraih cita-cita mereka”, ucap Ketty Lie, Co-Founder ErudiFi (Danacita).
Hingga saat ini, tercatat Danacita telah bekerja sama dengan berbagai universitas dan sekolah kejuruan terkemuka dan terakreditasi di Indonesia, di antaranya President University, UNTAR, IT PLN, dan Wall Street English.
Danacita telah berhasil memberikan bantuan pendanaan bagi ribuan pelajar yang kurang mampu secara finansial, dan telah mencatatkan pertumbuhan hingga 3 kali lipat di tahun 2020.
Dengan sistem pembayaran bulanan, Danacita membantu untuk memfasilitasi pembiayaan pendidikan bagi pelajar di Indonesia sehingga mereka bisa mencapai aspirasi mereka dan mengatasi permasalahan keterbatasan dana.
Baca Juga: Jejak.in Gunakan Teknologi AI untuk Kumpulkan Data Flora dan Fauna
“Akses pendidikan tinggi yang terjangkau masih menjadi masalah besar di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, di mana biayanya hampir dua kali lipat dari rata-rata PDB per kapita. Sementara itu, dukungan pembiayaan di sektor pendidikan masih kurang dan sering terkendala dengan suku bunga tinggi yang ditetapkan oleh lembaga keuangan tradisional serta keterbatasan layanan dari banyak perusahaan pemberi pinjaman peer-to-peer (p2p),” ucap Peng T. Ong, Co-founder and Managing Partner of Monk’s Hill Ventures.
“Danacita hadir untuk menyediakan solusi berbasis teknologi dan data yang memberikan kesempatan pendidikan kepada pelajar dengan mengadopsi pendekatan sebagai prinsip utama. Kami sangat senang dapat mendukung Danacita dan percaya bahwa mereka memiliki keyakinan dan keunggulan untuk memberikan akses pendidikan bagi jutaan orang.” Tambahnya,
Untuk diketahui, saat ini retensi merupakan salah satu tantangan di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dengan banyaknya pelajar yang mengalami putus sekolah hingga 10-15% setiap tahun.
Pada umumnya, hal ini disebabkan oleh faktor kesulitan finansial yang dihadapi oleh pelajar dan keluarganya.
Untuk mengatasi tantangan ini, Danacita meluncurkan layanan yang membantu mitra sekolah untuk melacak pengeluaran dan memberikan analisa secara real-time, untuk mendukung mitra sekolah dalam perekrutan dan upaya retensi.
“Indonesia memasuki era Industri 4.0, dan faktor pendidikan adalah salah satu kunci penting yang dibutuhkan untuk dapat memiliki daya saing. Tidak heran jika permintaan terhadap akses pendidikan tinggi yang berkualitas terus meroket dari tahun ke tahun,” jelas Alfonsus Wibowo, Direktur PT. Inclusive Finance Group (Danacita).
“Namun karena masih kurangnya dukungan pembiayaan di sektor pendidikan, hampir dua pertiga pelajar Indonesia tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Tolak ukur kesuksesan misi kami terletak pada seberapa banyak kami dapat memperluas akses pendidikan bagi lebih banyak lagi pelajar di Indonesia untuk membantu membangun masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Baca Juga: Strategi Huawei Kembangkan Ekosistem Teknologi di Asia Pasifik
InfoKomputer secara rutin menyelenggarakan kelas online secara gratis untuk membantu meningkatkan kemampuan IT professional di Indonesia. Jika Anda tertarik, silakan daftar di sini.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR