Transformasi digital memiliki peran penting dalam membentuk tren di berbagai industri, termasuk layanan keuangan.
Hal ini bahkan telah memberikan masyarakat kemudahan untuk melakukan kegiatan perbankan secara digital dan transaksi secara cashless, serta memungkinkan mereka untuk bertransaksi dan menjalankan bisnis dengan nyaman tanpa harus ke luar rumah.
Namun, saat transaksi bergeser secara online, penyedia layanan keuangan juga mendapatkan tekanan untuk berinovasi dengan cepat guna memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang secara digital.
Penelitian McKinsey & Company, tahun 2019, yang berjudul “Digital banking in Indonesia: Building loyalty and generating growth”, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan dalam penggunaan internet dan mobile banking untuk aktivitas perbankan.
Di samping perbankan yang menawarkan layanan mobile dan online banking, makin banyak perusahaan fintech yang bermunculan dan mendapatkan popularitas terutama selama pandemi COVID-19.
Namun, seiring dengan pertumbuhan sektor keuangan yang masif, industri ini juga mengalami lonjakan serangan siber dan aktivitas fraud. Keamanan data menjadi perhatian khusus dan penjahat siber terus mencari kerentanan baru untuk dieksploitasi dengan serangan yang makin canggih.
Faktanya, menurut F5's Curve of Convenience 2020 Report: The Privacy Convenience Paradox, hanya sekitar 57% konsumen di Indonesia yang percaya bahwa layanan keuangan cukup efektif dalam hal privasi data dan perlindungan informasi pribadi.
Singkatnya, data layanan keuangan adalah salah satu jenis data yang paling dicari melalui serangan dunia maya dan pelanggaran data (data breach) dapat menghancurkan, baik dari sudut pandang moneter maupun reputasi organisasi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, F5, penyedia teknologi aplikasi keamanan global, menawarkan rangkaian solusi terbaik Shape untuk membantu mengatasi tantangan keamanan yang dihadapi oleh perusahaan layanan keuangan.
Solusi ini memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pembelajaran mesin (machine learning), solusi Shape mengalahkan penipuan atau fraud yang menyerang aplikasi di setiap langkah perjalanan perbankan dari nasabah.
Mendeteksi sumber penipuan atau fraud.
Dengan Shape, organisasi dapat menentukan secara akurat jika suatu permintaan (request) berasal dari sumber yang tidak benar (fraudulent). Dalam kasus di mana fraud terdeteksi, solusi F5 Shape akan memitigasi secara efektif.
Memberikan pengalaman pengguna tanpa hambatan (frictionless).
Melalui Shape AI Fraud Engine (SAFE), F5 dapat secara efektif dan akurat mengidentifikasi dan menghilangkan transaksi fraud atau penipuan. Artinya, nasabah perbankan yang sah dapat terhindar dari tantangan autentikasi multi-faktor (MFA) yang berlebihan dan tidak perlu.
Melawan serangan imitasi.
Shape Enterprise Defense menentukan secara real-time, jika permintaan aplikasi berasal dari sumber yang tidak wajar dan kemudian mengambil tindakan sesuai yang ditentukan perusahaan, seperti memblokir, mengalihkan, atau menandai permintaan tersebut.
Keahlian ini memungkinkan Shape untuk mencegah penipuan secara real-time, mengelola agregator dan akses partner ke aplikasi perusahaan jasa keuangan, dan memberikan data baru untuk nasabah dan masukan dalam bisnis.
Mengenali beberapa perangkat pengguna.
Saat ini, sebagian besar nasabah melakukan transaksi bank dan bertransaksi di lebih dari satu perangkat. F5 Device ID+ memberikan pengenal unik secara real time untuk setiap perangkat yang mengunjungi situs web dan aplikasi mobile perbankan.
Di masa yang tidak menentu ini di mana layanan keuangan merupakan hal yang sangat penting, yang menjadi pemenang adalah mereka yang mencapai keseimbangan antara kenyamanan dan keamanan nasabah.
KOMENTAR