UOB hari ini membagikan temuan dari studinya terhadap masyarakat Indonesia sebagai konsumen. Berdasarkan studi bertajuk "UOB ASEAN Consumer Sentiment Study 2020", UOB menyebutkan bahwa konsumen di tanah air yang disurvei banyak yang telah menggunakan pembayaran nirsentuh pada masa wabah COVID-19, setidaknya saat studi berlangsung. Hanya sekitar 25% responden yang masih bergantung pada pembayaran tunai pada masa wabah COVID-19 tersebut. Selain itu, transfer dana elektronik bulanan yang dilakukan nasabah TMRW — bank digital UOB — diklaim meningkat rata-rata 26% per bulan selama Februari sampai Desember 2020. Mengurangi sentuhan terhadap uang tunai yang sering berpindah tangan memang salah satu langkah yang diyakini bisa menekan penyebaran COVID-19.
Adapun tiga metode pembayaran nirsentuh yang populer digunakan masyarakat Indonesia adalah metode pembayaran antara sesama konsumen atau peer-to-peer, metode pembayaran menggunakan QR code, dan metode pembayaran menggunakan internet banking berbasis seluler. Besarannya sendiri adalah 76% untuk peer-to-peer dalam artian 76% responden senang menggunakan metode pembayaran peer-to-peer, 69% untuk QR code, dan 64% untuk internet banking berbasis seluler. Menilik kombinasi angka yang disampaikan, sewajarnya responden bisa memilih lebih dari satu pilihan.
Menariknya lagi, 70% milenial yang menjadi responden lebih menyukai peer-to-peer, 77% gen Z yang menjadi responden lebih menyukai QR code, dan 69% baby boomer yang menjadi responden lebih menyukai internet banking berbasis seluler. Dengan kata lain, menurut UOB ASEAN Consumer Sentiment Study 2020, preferensi konsumen di tanah air akan metode pembayaran nirsentuh berbeda bergantung generasinya.
“Pandemi COVID-19 telah mempercepat digitalisasi di sebagian besar aspek kehidupan kita. Dengan semakin banyaknya orang Indonesia yang memperhatikan keamanan dan kemudahan pembayaran digital melalui ponsel mereka, kami berharap permintaan layanan berbasis seluler akan terus tumbuh dan mendorong tujuan Indonesia untuk mewujudkan cashless society,” ujar Khoo Chock Seang (Head of Personal Financial Services and Digital Bank, UOB Indonesia).
Sebelumnya, UOB telah meluncurkan TMRW pada Agustus 2020 di Indonesia. Sebagai bank digital, UOB menyebutkan nasabah TMRW akan memperoleh pengalaman tanpa kontak langsung, mulai dari pembukaan rekening sampai menjalankan berbagai fitur transaksi perbankan yang tersedia di dalam aplikasi TMRW. Pengalaman digital tersebut diklaim pula didukung oleh fitur AI (artificial intelligence) dan ML (machine learning) untuk menciptakan pengalaman yang menarik dan dipersonalisasi berdasarkan data transaksi setiap nasabah.
“Di UOB, kami mendukung pembayaran non-tunai seperti yang diinginkan pemerintah dengan meluncurkan perbankan digital dan mendesain metode pembayaran menjadi lebih mudah, aman dan cerdas. Hal ini membantu menjawab kebutuhan lebih dari sembilan puluh persen responden dalam survei kami yang mengatakan bahwa mereka menginginkan layanan digital yang lebih nyaman (95 persen) dan metode pembayaran digital yang aman (94 persen),” sebut Khoo Chock Seang.
Adapun UOB ASEAN Consumer Sentiment Study 2020 berlangsung pada Juli 2020 yang dilakukan di lima negara ASEAN. Studi ini melakukan wawancara terhadap lebih dari 3.500 responden. Jumlah responden Indonesia sendiri adalah lebih dari 600.
KOMENTAR