Intel beberapa hari lalu secara resmi meluncurkan prosesor terbarunya untuk desktop yang memiliki nama resmi Core Generasi ke-11 di dunia. Sebelumnya, Intel sudah menghadirkan secara resmi Core Generasi ke-11 untuk laptop serta 2 in 1 yang tipis dan ringan sejak tahun lalu. Kehadiran Core Generasi ke-11 untuk desktop ini tentu melengkapi portofolio Intel sekaligus membuatnya makin bisa bersaing dengan prosesor desktop kompetitornya. Pasalnya, meski masih menggunakan technology node seperti Intel Core Generasi ke-10 untuk desktop, prosesor dengan codename Intel Rocket Lake, lebih spesifiknya Rocket Lake S, ini sudah menggunakan arsitektur baru; sesuatu yang tidak terjadi pada beberapa generasi sebelumnya dari prosesor desktop Intel. Alhasil, Intel mengklaim Core Generasi ke-11 dengan codename Rocket Lake menawarkan peningkatan kinerja yang signifikan dibandingkan generasi sebelumnya itu.
Menariknya, arsitektur baru yang digunakan Intel Core Generasi ke-11 dengan codename Intel Rocket Lake berasal dari arsitektur yang ditujukan untuk technology node lebih baru. Arsitektur CPU yang dimiliki Intel Core Generasi ke-11 dengan codename Intel Rocket Lake menyerupai arsitektur Intel Core Generasi ke-10 dengan codename Intel Ice Lake, sedangkan arsitektur GPU-nya menyerupai arsitektur Intel Core Generasi ke-11 dengan codename Intel Tiger Lake. Baik Intel Ice Lake maupun Intel Tiger Lake, keduanya menggunakan technology node 10 nm. Sementara, Intel Rocket Lake menggunakan technology node 14 nm. Diagram blok dari Intel Core Generasi ke-11 dengan codename Intel Rocket Lake bisa dilihat pada Gambar 1.
Penggunaan arsitektur yang sebenarnya ditujukan untuk technology node yang lebih kecil, membuat Intel Core Generasi ke-11 dengan codename Intel Rocket Lake memiliki jumlah core CPU hanya sampai delapan. Intel Core Generasi ke-10 untuk desktop yang memiliki codename Intel Comet Lake sendiri memiliki jumlah core CPU sampai sepuluh. Dengan kata lain, varian teratas dari Intel Core Generasi ke-11 untuk desktop (non-HEDT) mengalami penurunan jumlah core dari generasi sebelumnya. Namun, berkat arsitektur barunya, Intel Core Generasi ke-11 dengan codename Intel Rocket Lake diklaim menawarkan peningkatan IPC (instructions per cycle) yang signifikan. Jadi, penurunan kinerja pada aplikasi yang memanfaatkan sepuluh core secara optimal sewajarnya tidak sebesar selisih jumlah core-nya.
Intel mengklaim Core Generasi ke-11 dengan codename Rocket Lake menawarkan peningkatan IPC sampai 19% untuk CPU-nya, tentunya dibandingkan Core Generasi ke-10 dengan codename Comet Lake. Hal itu cukup sejalan dengan peningkatan IPC rata-rata Intel Core Generasi ke-10 dengan codename Intel Ice Lake yang sebesar 18% dibandingkan Intel Core Generasi ke-8 untuk laptop dan 2 in 1 dengan codename Whiskey Lake, seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini.
Sekadar informasi, sejak prosesor Intel Core Generasi ke-6 dengan codename Intel Skylake sampai Intel Core Generasi-10 untuk desktop dengan codename Intel Comet Lake serta Intel Core Generasi ke-8 untuk laptop dan 2 in 1 dengan codename Intel Whiskey Lake, arsitektur yang digunakan adalah serupa; berbasiskan Intel Skylake. Adapun arsitektur yang digunakan Intel Rocket Lake disebut Intel Cypress Cove, sedangkan arsitektur yang digunakan Intel Ice Lake disebut Intel Sunny Cove.
Sementara, untuk GPU-nya, Intel mengklaim Core Generasi ke-11 dengan codename Rocket Lake memberikan peningkatan kinerja sampai 50% dibandingkan Core Generasi ke-10 dengan codename Comet Lake. Peningkatan kinerja itu antara lain berkat jumlah EU (execution unit) yang lebih banyak berkat arsitektur baru yang disebut Intel Xe-LP. Intel Xe-LP, seperti yang InfoKomputer sebutkan di sini, memang memungkinkan lebih banyak EU. Sebelumnya, Intel Gen11 yang digunakan Intel Core Generasi ke-10 dengan codename Intel Ice Lake juga memungkinkan EU yang lebih banyak dari Intel Core Generasi ke-8 dengan codename Intel Whiskey Lake seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini. GPU Intel Comet Lake sendiri menyerupai Intel Whiskey Lake.
KOMENTAR