Dibentuk pada tahun 2016, Qlue memaparkan sejumlah pencapaian yang meningkat secara signifikan dalam waktu 5 tahun. Bahkan pada tahun 2020 lalu, Qlue sukses mencatatkan pertumbuhan bisnis sebesar 70% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan bisnis yang terjadi di saat pandemi COVID-19, sedikit banyak karena kebutuhan operasional suatu usaha yang minim sentuhan dan tatap muka langsung. Kebutuhan inilah yang berhasil ditangkap oleh Qlue dan diterapkan dengan menghadirkan teknologi penunjang bagi kebutuhan tersebut.
Dalam kondisi ini, digitalisasi dan pemanfaatan solusi smart city di Indonesia semakin krusial dalam keberlangsungan usaha. Integrasi solusi smart city dengan kebutuhan di masa pandemi bisa membantu berputarnya roda perekonomian agar tetap berjalan dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Salah satu realisasinya adalah dengan menghadirkan QlueThermal, suatu inovasi untuk mendukung penerapan protokol kesehatan di masa pandemik. Solusi yang dikembangkan selain mendeteksi suhu tubuh dan masker secara otomatis dengan akurasi lebih dari 95%, juga dilengkapi dengan fitur absensi. Pengembangan juga dilakukan melalui integrasi dengan QlueDashboard maupun aplikasi pihak ketiga yg dimiliki oleh klien.
Setelah sukses menghadirkan solusi pendukung penerapan protokol kesehatan di era new normal, Qlue tetap melanjutkan pengembangkan solusi pendukung smartcity lainnya.
“Tahun ini juga kami coba untuk fokus pada pengembangan solusi lain yang sudah kami rencanakan dalam Roadmap, termasuk Smart Environment yang difokuskan untuk memperbaiki kualitas udara dan Smart Traffic Management untuk meningkatkan mobilitas di perkotaan. Selain itu, kami juga sedang mengembangkan sebuah platform untuk mempermudah penggunaan solusi AI (artificial intelligence) Qlue agar bisa dijangkau pelaku bisnis skala kecil hingga besar sesuai kebutuhan masing-masing,” kata Andre Hutagalung, Co-founder dan CTO Qlue.
“Situasi pandemi tentu mempengaruhi semua lini bisnis perusahaan, termasuk sisi operasional dan komersial. Namun dengan berbagai penyesuaian, kami tetap sukses melakukan implementasi solusi smart city yang tersebar di 58 kota di Indonesia,” ujar Maya Arvini, President Qlue. “Qlue mencatatkan eksistensi dengan memiliki klien lebih dari 133 sampai dengan saat ini,” lanjutnya.
Sektor usaha yang memanfaatkan solusi Qlue di masa pandemik juga cukup bervariasi antara lain property, rumah sakit, retail perbankan, perhotelan, industri hiburan sampai ke instansi pemerintah level pusat dan daerah. Seiring dengan penambahan jumlah strategic partner sehingga solusi semakin mudah dijangkau oleh para pelaku usaha. Kesuksesan penetrasi pasar ini juga merupakan hasil kolaborasi yang dilakukan Qlue strategic partner yang sepanjang tahun 2020 meningkat 20%.
“Pemanfaatan solusi Qlue saat ini masih didominasi oleh klien sektor publik seperti BUMN dan pemerintah daerah sebesar 70% dan 30% dari sektor swasta. Pengembangan teknologi Qlue saat ini dengan teknologi komputasi awan, tujuannya untuk menjangkau dan mengembangkan sektor swasta sebagai bagian dari strategi ekspansi Qlue ke depan,” pungkas Maya.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR