Satu dari dua masyarakat Indonesia yang disurvei menyatakan akan menghabiskan waktu luang Ramadan dengan menonton film dan serial TV (48 persen), sementara jumlah yang hampir setara berencana untuk streaming musik online (42 persen). Dengan kehadiran 40 juta konsumen Indonesia pada platform OTT yang didukung iklan, pengiklan dapat memanfaatkan saluran baru ini agar senantiasa menjadi top-of-mind.
"Pergeseran perilaku konsumen saat Ramadan dengan meningkatnya belanja online dan pesan-antar makanan, serta konsumsi tayangan OTT, menunjukkan tren lebih besar yang telah kami amati meningkat selama pandemi, dan kami tidak melihat ini berbalik," kata Eka
Menurutnya, dengan semakin banyak orang Indonesia yang terus beralih ke saluran digital baru seperti E-wallet dan streaming video OTT, lebih banyak pengiklan akan mengikuti ke mana konsumen membawanya.
"Saluran digital ini menawarkan kemampuan bagi pemasar modern untuk melampaui metrics digital tradisional dan sebagai gantinya, membuktikan ROI dari pengeluaran iklan mereka dengan hasil bisnis nyata dengan menerapkan data presisi yang lebih tinggi dan melalui kemampuan pengukuran yang lebih baik,” pungkas Florencia Eka.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR