Kewaspadaan layanan kesehatan, termasuk rumah sakit, kata Edwin, juga menjadi keharusan karena tingkat serangan setiap tahunnya meningkat 60% setiap tahunnya. Pihak penyerang akan mencoba segala celah. Termasuk, melalui email yang kata kuncinya sangat lemah atau kelengahan lain yang dilakukan berbagai pihak di lingkungan rumah sakit, bahkan tim teknologi informasi sendiri.
Staf ahli IT rumah sakit PERSI Tony Seno Hartono yang juga berbicara dalam sesi itu menyatakan selain merugikan secara finansial karena institusi dan pasien bisa menjadi objek pemerasan, juga terungkapnya rahasia perusahaan. Sehingga, investasi terhadap sistem pengamanan siber juga harus menjadi prioritas bagi institusi kesehatan, termasuk rumah sakit.
“Kalau di dunia keamanan siber ini hanya ada dua istilah, mereka yang sudah diserang dan mereka yang belum menyadari bahwa telah diserang,” ungkap Tony.
Terkait pandemi, Tony juga memperingatkan risiko kejahatan phishing yang menggunakan Covid-19 sebagai kata kuncinya. Misalnya, seorang staf rumah sakit membuka email dari atasannya dengan embel-embel subjek Covid-19 tanpa memastikan keamanannya sehingga kemudian datanya diambil oleh pelaku aksi.
Solusi buat menghindarkan dari risiko serangan itu, kata Edwin, Fortinet menyediakan layanan komprehensif mulai dari asesmen atau penilaian terhadap sistem keamanan, solusi untuk menutup celah-celah, edukasi hingga solusi ketika sebuah institusi, termasuk rumah sakit diserang.
Fortinet juga menawarkan asesmen pada keamanan sistem informasi rumah sakit tanpa berbayar serta pelatihan Fortinet NSE Certification Program bagi tim IT rumah sakit, mulai level Foundation hingga Specialist yang juga gratis.
Pelatihan “Hospital Cyber Security, Bagaimana Menjaga Keamanan Siber pada Rumah Sakit yang Sedang Berproses Menuju Digitalisasi” diikuti sedikitnya 300 tim teknologi informasi berbagai rumah sakit di Indonesia serta kalangan perumahsakitan lainnya.
Diselenggarakan secara virtual, pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Digital Medic Summit (IDMS) 2021 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) serta PT Info Sarana Medika PERSI pada 15 -31 Maret 2021 lalu, yang menghadirkan sepuluh pelatihan, satu seminar serta Indonesia International Virtual Hospital Expo 2021.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR