Pandemi Covid-19 meluluh lantakan sektor industri di Indonesia termasuk Perusahaan teknologi Canon.
Monica Aryasetiawan selaku Director PT Datascrip sebagai authorized distributor Canon di Indonesia, mengaku pandemi juga berdampak pada perusahaan.
Monica mengatakan penjualan Canon mengalami penurunan tetapi tidak terlalu besar karena adanya pembelian printer yang laris manis. Apalagi printer Canon sangat dibutuhkan untuk pekerja jarak jauh atau Work From Home.
"Market share tahun lalu sebesar 15 persen dan kami berharap tahun ini akan naik dengan bantuan model scanner yang diluncurkan hari ini," kata Monica dalam pernyataan pada acara virtual tersebut.
Adapun kedua model terbaru pemindai dokumen yang dirilis Canon adalah imageFORMULA DR-S150 dan R40.
Meskipun pandemi belum usai, tetapi Canon telah memikirkan strategi bagi penggunanya dengan terus berinovasi pada teknologi yang akan memudahkan pengguna bekerja.
Selain dari sisi produk, Canon juga akan memberikan pelayanan aftersales dengan durasi yang cukup lama, yaitu tiga tahun. Memasuki 2021, Monica mengklaim, penjualan mulai merangkak naik, meskipun belum signifikan.
"Kami juga akan berfokus pada sosialisasi penggunaan produk baru ini, bukan hanya sekadar fitur-fitur dasarnya seperti print, scan, dan copy, tetapi juga bisa dioptimalkan untuk kehidupan penggunanya," tambah Monica yang memilih untuk berfokus pada user oriented.
Dua seri pemindai dokumen terbarunya, imageFORMULA DR-S150 dan R40, saat ini dibanderol dengan harga masing-masing Rp 14,376 juta dan Rp 5,364 juta.
Walau menargetkan UMKM berkembang yang membutuhkan efisiensi dalam bekerja, kedua pemindai dokumen tersebut juga dapat digunakan oleh instansi pendidikan, kantor, rumah sakit, hingga pemerintah.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR