Pandemi corona menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia anjlok dan berdampak kepada pelbagai sektor industri dan perusahaan. Sudah tak terhitung, perusahaan yang melakukan kebijakan efisien karyawan bahkan ada yang gulung tikar.
Tentunya, dibalik musibah ada hikmah, hikmah pandemi corona di Indonesia meningkatkan kesadaran masyarakan tentang pentingnya teknologi, mempercepat digitalisasi dan menciptakan inovasi dan tren baru.
Bahkan, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa optimis bahwa Indonesia justru memiliki energi yang lebih besar untuk bertransformasi digital pasca pandemi. Berkat transformasi digital yang telah dimulai sebelum pandemi, Indonesia bisa bertahan di tengah pandemi.
“Transformasi digital menjadi kunci untuk bertahan di masa pandemi, membantu kita bekerja lebih cepat dan efisien, tetap produktif di tengah keterbatasan interaksi,” ungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi mengingatkan pandemi harus menjadi momentum untuk mendorong percepatan transformasi digital di berbagai lini, mulai dari digitalisasi di sisi pemerintahan, perekonomian, masyarakat, dan infrastruktur.
Jokowi menilai banyak masyarakat yang terpaksa beraktivitas di rumah membuat ekonomi digital berkembang pesat termasuk belanja daring (online shop) menjadi laku keras selama pandemi.
"Di tengah pandemi ini justru kita melihat percepatan pengembangan digitalisasi. Sesuai dengan laporan sekjen PBB jaringan seluler telah menjangkau lebih dari 95 persen populasi dunia," ujar Jokowi.
Tak bisa dipungkiri, Indonesia memiliki potensi yang besar seperti populasi terbesar keempat di dunia, penetrasi internet yang terus meluas sejalan pembangunan infrastruktur digital yang gencar dilakukan pemerintah untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia.
Peran Lintasarta
Pandemi corona telah memberi peluang bisnis kepada perusahaan untuk memikirkan kembali strategi dan membangun infrastruktur yang siap untuk masa depan. Tentunya, perusahaan IT memiliki peran besar untuk mempercepat transformasi teknologi dan digitalisasi di Indonesia selama pandemi.
Pandemi corona telah menunjukkan bahwa tidak ada bisnis yang 100 persen tahan banting, tapi bisnis yang diperkuat oleh teknologi digital akan menjadi lebih tangguh dan lebih mampu bertransformasi ketika dihadapkan dengan perubahan struktural massal.
Menurut Accenture Technology Vision 2021, teknologi merupakan tali pengaman selama pandemi global. Dengan adanya teknologi, perusahaan dapat menciptakan cara-cara baru dalam bekerja dan berbisnis, menciptakan interaksi dan pengalaman baru, serta meningkatkan kesehatan dan keamanan.
Kondisi pandemi mempercepat terjadinya transformasi digital di berbagai korporasi dan institusi pemerintahan.
Lintasarta menawarkan berbagai jasa IT Services yang dibutuhkan pelanggan dalam melakukan percepatan digital transformasi, antara lain; Cloud Services. Dengan memanfaatkan Cloud, pelanggan dapat meningkatkan kapasitas virtual server ini kapanpun mereka butuhkan dan dapat menurunkan kapasitasnya jika dirasa sudah cukup.
IT Outsourcing & Manage Services merupakan bagian dari bagian efisiensi perusahaan, dengan mengurangi pembelian Capex IT dan mengonversi ke biaya Opex. Pelanggan dapat melakukan sewa perangkat IT & personelnya sehingga pelanggan bisa fokus ke core bisnisnya.
Kemudiam, ada eKYC, layanan di sektor finansial untuk percepatan mengakuisisi klien. Ini adalah prosedur untuk mengidentifikasi dan melakukan verifikasi identitas pelanggan secara digital atau online. Proses eKYC mencakup serangkaian pemeriksaan tahap pertama komunikasi dengan klien untuk verifikasi bahwa mereka adalah orang yang sesuai dengan identitas yang dicantumkan.
Lintasarta meluncurkan Mobile Workforce VPN (Virtual Private Network). Dengan diluncurkannya Lintasarta Mobile Workforce VPN diharapkan dapat membantu memperlancar proses bisnis para perusahaan di Indonesia dalam menghadapi Pandemi COVID-19.
“Kami berharap dapat membantu proses bisnis para pelanggan Lintasarta agar dapat tetap produktif disaat karyawan harus bekerja dari rumah,” kata Direktur Utama Lintasarta Arya Damar.
Maklum saja, sejak pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan untuk menghentikan laju pandemi ini, beberapa perusahaan di Tanah Air mulai memberlakukan kebijakan Work from Home (WFH) bagi para karyawannya. Sementara itu, aktivitas bisnis tetap harus berjalan dengan baik guna memenuhi kebutuhan konsumen.
“Untuk itu dengan diberlakukannya WFH kami siapkan layanan baru untuk pelanggan yang memberikan keamanan tinggi, implementasi cepat, namun dengan biaya yang bersahabat. Perangkat kami ready dan didukung tim Lintasarta yang tersebar di 44 kota diseluruh Indonesia maka kami bisa menginstal layanan ini lebih cepat,” tuturnya.
Arya menjelaskan, keunggulan layanan ini adalah keamanan yang didukung oleh platform security terbaik. Terlebih, katanya, dalam mengimplementasikannya pun cukup cepat dan mudah dimana hanya dibutuhkan satu perangkat di kantor pusat yang nantinya setiap karyawan hanya perlu menginstal aplikasi VPN dengan memanfaatkan internet yang telah dimiliki.
“Prinsip kami bahwa Lintasarta tumbuh bersama pelanggan sehingga disaat pandemi covid19 ini kami berharap dapat membantu pelanggan dengan sebaik mungkin sesuai dengan keahlian kami,” ujar Arya.
Selain itu, lanjut Arya, keunggulan lain dari layanan Lintasarta Mobile Workforce VPN ini ialah dapat terintegrasi dengan Keamanan IT perusahaan, multiplatform karena bisa digunakan di laptop, PC, tablet atau smartphone, serta dapat menggunakan jaringan internet apapun yang dimiliki karyawan di rumah atau dimanapun.
“Layanan ini dapat digunakan di semua segmen pekerjaan khususnya karyawan yang harus WFH, karyawan yang harus mobile atau sering melakukan traveling,” jelasnya.
Arya menuturkan, Lintasarta Mobile Workforce VPN selain menyediakan tunnel dapat pula ditambahkan kemanan lebih lanjut agar lebih menjamin keamanan pelanggan.
Salah satu contohnya, dapat ditambahkan fitur untuk memonitor Operating System dan aplikasi yang terinstal pada perangkat milik karyawan di rumah untuk mengantisipasi celah celah keamanan yang mungkin membahayakan data perusahaan.
“Karena VPN yang ada di pasaran rata-rata hanya memberikan keamanan berupa pipa atau tunnel pada jaringan internet,” tutupnya.
Tak hanya itu, Lintasarta juga memiliki solusi Lintasarta Thermal CCTV and Mask Detection sebagai alat memantau kesehatan karyawan yang bekerja di kantor maupun di lapangan melalui suhu tubuh badan. Lintasarta Thermal CCTV and Mask detection juga mampu memberikan peringatan kepada petugas jika ada perubahan suhu tubuh, mendeteksi karyawan yang tidak menggunakan masker, hingga dijadikan alat untuk memonitor kehadiran karyawan.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR