Hubungan Jack Ma dan pemerintah China memang tidak seindah yang dibayangkan, usai Ma mengkritik kebijakan pemerintah China. Permusuhan Ma itu pun berbuntut panjang dan mendapatkan tekanan dari pemerintah China.
Bahkan, perusahaan milik Jack Ma sendiri Ant Group sedang mencari cara supaya Ma mau melepas sahamnya di Ant Group dan menyerahkan kekuasannya. Menurut sumber, strategi Ant Group itu muncul usai Ant Group melakukan pertemuan dengan regulator China.
Pemerintah China pun berjanji akan melonggarkan pengawasan terhadap bisnis Ant Group. Sebelumnya, pemerintah China membentuk satgas khusus untuk mengawasi bisnis Ant Group usai fintech itu gagal melantai di bursa saham akhir tahun lalu.
Padahal, penawaran saham perdana (IPO) Ant Group diprediksi bakal memecahkan rekor nilai terbesar sepanjang sejarah dengan estimasi nilai 37 miliar dollar AS atau sekitar Rp537 triliun.
Pejabat bank sentral People's Bank of China (PBOC) dan regulator keuangan China Banking and Insurance Regulatory Commission (CBIRC), melakukan diskusi sejak Januari hingga Maret lalu dengan Ma dan Ant Griup secara terpisah.
Menurut sumber yang akrab dengan regulator maupun Ant Group, diskusi itu mengarah pada peluang Jack Ma untuk keluar dari Ant Group.
Namun, Ant Group membantah kabar tersebut dan menyatakan bahwa divestasi saham Ma di Ant Group tidak pernah dipertimbangkan.
"Divestasi saham Ma di Ant Group tidak pernah menjadi subyek diskusi dengan siapapun," jelas perwakilan Ant Group seperti dikutip Reuters.
Namun, hingga kini belum diketahui pasti apakah kabar divestasi itu bersifat opsional atau tidak.
Sumber itu juga menyebutkan bahwa Ant Group berharap agar saham Jack Ma yang bernilai miliaran dollar itu bisa dijual kepada investor lama atau e-commerce yang berafiliasi.
Opsi lainnya, Ma diharapkan bisa mentransfer sahamnya ke investor China yang terafiliasi dengan pemerintah. Apapun keputusannya, kedua sumber tadi menyebut bahwa semua langkah yang diambil harus mendapat persetujuan dari pemerintah Beijing.
Baik pihak regulator, Jack Ma, maupun Ant Group, tidak memberi komentar terkait isu opsi-opsi tersebut.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR