“Indonesia masih kekurangan product person yang dapat memetakan kebutuhan pasar lokal dan mengembangkan customer traction secara konsisten. Padahal kekuatan produk sangat penting dalam memastikan keberlangsungan bisnis. Startup Studio Indonesia diharapkan dapat mencetak para pendiri startup yang kuat dalam aspek ini,” jelasnya.
Berbicara mengenai hasil batch 1 dari program startup ini, Semuel menjelaskan “Kami melihat respons yang sangat positif dari komunitas startup terhadap pelaksanaan Batch 1 kemarin. Bahkan para alumni memperoleh manfaat nyata dalam pengembangan usahanya setelah mengikuti program ini.”
“Tiga startup dari 20 alumni Batch 1 berhasil mendapat penawaran investasi dari pihak Venture Capital. Dan, sekitar 40% startup peserta memiliki lebih dari 20 persen month-to-month traction growth, di atas rata-rata industri. Bahkan beberapa alumni berkolaborasi dan melakukan kerja sama komersial untuk pengembangan produknya,” terangnya.
Startup Studio Indonesia memperkuat dan melengkapi Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan NextICorn, program pemberdayaan startup digital yang diinisiasi Kominfo.
Dari program Startup Studio Indonesia ini, Kominfo menargetkan untuk dapat mencetak 150 startup digital hingga 2024 yang berhasil mengembangkan skala bisnisnya dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari Venture Capital.
Baca Juga: Setelah Menikah 27 Tahun, Bill Gates dan Istri Memutuskan Berpisah
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR