Pandemi COVID-19 kini masih melanda kota-kota di berbagai negara. Meski COVID-19 telah menjadi rintangan yang signifikan bagi kota-kota di berbagai negara, COVID-19 juga telah mempercepat transformasi digital dan perencanaan smart city (kota pintar).
Berdasarkan studi terbaru bertajuk 'Solusi Kota Cerdas untuk Dunia yang Lebih Baik', yang diterbitkan oleh ESI ThoughtLab dan Oracle yang telah mensurvei berbagai kota di Asia Tenggara, menyatakan bahwa seluruh pemimpin kota di Asia Tenggara telah berinvestasi secara signifikan pada teknologi cloud computing (komputasi awan) dan AI/Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) serta mereka berencana akan terus melakukannya dalam tiga tahun ke depan khususnya pada saat krisis kesehatan sedang melanda dunia.
Sedangkan Kota Jakarta, berada pada tahap Intermediate (menengah) dalam hal memanfaatkan teknologi seperti itu untuk mendukung kemajuan visi smart city.
Temuan utama dalam studi tersebut menyatakan bahwa laju perubahan teknologi yang cepat merupakan tantangan utama bagi 67% kota di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Separuh kota di Asia Tenggara juga kesulitan menemukan pemasok, mitra, dan konsultan yang tepat untuk membantu mereka mencapai tujuan sosial, lingkungan, dan ekonominya selama tiga tahun ke depan, sementara 50% lainnya mengantisipasi tantangan dalam hal mengkoordinasikan upaya antar sektor dan departemen di seluruh kota.
Dalam diskusi media yang digelar virtual pada Rabu (5/5/21), Davian Omas selaku Managing Director Oracle Indonesia mengatakan bahwa kunci utama dalam mengatasi krisis kesehatan adalah para pemimpin kota beralih ke kolaborasi, teknologi digital, analitik data, dan sistem pendanaan baru.
Tata kelola dan kepemimpinan yang proaktif serta pembelajaran satu sama lain juga menurutnya akan membantu kota menjaga keamanan warganya disamping bisnis yang tetap utuh.
Baca Juga: Ini Tips Kaspersky Agar Institusi Kesehatan Terhindar dari Ransomware
“Kombinasi inovasi cerdas dan kolaborasi antar sektor publik dan swasta merupakan pendorong yang kuat untuk memastikan masa depan yang sehat, aman, dan sejahtera bagi semua perusahaan dan warga negara setelah pandemi,” jelas Davian.
“Oracle terus membantu para pemimpin sektor publik untuk mencapai perubahan dan mengintegrasikan layanan yang memungkinkan organisasi agar bisa membangun, menerapkan, dan mengelola bisnis mereka dengan mulus, pada cloud computing atau di tempat, sehingga dapat menghadirkan masyarakat yang lebih cerdas dan terhubung, serta lebih aman,” tambahnya.
Masih berdasrkan survei tersebut, 50% para pemimpin kota di Asia Tenggara mengatakan bahwa krisis kesehatan telah menunjukkan pentingnya kesinambungan dan ketangkasan operasional.
Selain itu, 33% pemimpin kota Asia Tenggara menyadari bahwa program transformasi digital dan smart city sangat penting untuk masa depan kota mereka.
Saat kota mempercepat perjalanannya menuju smart city, mereka perlu membahas cara terbaik untuk menggabungkan infrastruktur fisik dan investasi digital yang ada.
“Oracle dapat membantu kota memanfaatkan volume data yang tinggi dengan menggabungkan kecerdasan buatan dan melakukan pembelajaran mesin untuk mengubah platform yang ada menjadi layanan warga yang otomatis dan ramah seluler,” jelas Davian.
Baca Juga: Kioson Bentuk Anak Usaha Baru Bernama GudangPintar.id
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR