ASUS resmi meluncurkan lini smartphone terbarunya, ZenFone 8 di pasar Eropa dan Taiwan. Seri ini terdiri dari dua model, yakni ZenFone 8 Flip dan ZenFone 8 reguler.
Keduanya merupakan penerus dari ZenFone 7 Pro dan ZenFone 7, yang dirilis ASUS pada Agustus 2020 lalu.
Spesifikasi ZenFone 8 Flip dan ZenFone 8 memiliki sejumlah perbedaan dan kemiripan. Namun, keduanya menggunakan chipset teranyar dari Qualcomm, yakni Snapdragon 888 (5 nm) dan sudah mendukung konektivitas 5G.
Dari jumlah kamera belakang, lini ZenFone 8 Flip memiliki lebih banyak, yakni tiga buah, sedangkan ZenFone 8 hanya memiliki dua buah. Wajar jika ZenFone 8 Flip dibanderol lebih tinggi dari ZenFone 8 versi reguler.
ZenFone 8 Flip dibekali dengan modul kamera belakang yang bisa berputar ke arah depan dan berfungsi sebagai kamera selfie.
Untuk sistem operasi, ZenFone 8 Flip menjalankan Sistem Operasi (OS) Android 11 yang dilapisi antarmuka ZenUI 8 khas ASUS.
ZenFone 8 Flip dibekali dengan baterai berkapasitas 5.000 mAh dan turut didukung fitur Fast Charging 30 Watt.
Sementara ZenFone 8 versi reguler memiliki dua kamera belakang yang disusun secara vertikal dalam wadah berbentuk persegi, berikut sebuah modul LED Flash.
Sementara, kamera depannya memiliki resolusi 12 MP (f/2,5, 28 mm) dual pixel PDAF dan diletakkan dalam sebuah punch hole. Kamera depannya juga mampu merekam video dalam resolusi 4K (30 fps).
ZenFone 8 ditopang baterai berkapasitas 4.000 mAh dan dukungan Fast Charging 30 Watt, yang diklaim mampu mengisi energi baterai sampai penuh hanya dalam waktu 80 menit.
ZenFone 8 juga menjalankan OS Android 11 berbalut lapisan antarmuka ZenUI 8 khas ASUS.
Ada dua varian warna ASUS ZenFone 8 yang bisa dipilih, yaitu Obsidian Black dan Horizon Silver.
Di Eropa dan Taiwan, ASUS ZenFone 8 Flip dipasarkan dengan harga mulai dari 800 euro atau sekitar 13,8 juta rupiah. Sementara, ASUS ZenFone 8 dibanderol mulai dari 600 euro atau sekitar 10,3 juta rupiah.
Sampai berita ini ditulis, belum diketahui apakah ASUS akan menjual dua model ZenFone 8 tersebut secara global atau tidak.
KOMENTAR