Saat ini vendor smartphone sedang mengalami masalah pelik yaitu krisis chip semikonduktor. Hal itu membuat pabrikan smartphone makin lama mendapatkan komponen yang dibutuhkan.
Susquehanna Financial mengungkapkan saat ini perusahaan teknologi membutuhkan sebanyak 17 minggu untuk mendapatkan komponen sekaligus menjadikannya sebagai waktu tunggu terlama sejak perusahaan berdiri.
Sebagai perbandingan, perusahaan hanya memerlukan waktu setidaknya hampir 13 minggu pada tahun lalu.
Bahkan, hasil riset menyimpulkan kalau waktu tunggu tersebut menandakan krisis chip sudah memasuki 'Danger Zone'.
"Semua kategori produk utama naik secara signifikan. Ini adalah beberapa peningkatan terbesar sejak kami mulai melacak data," kata Analis Susquehanna, Chris Rolland, dikutip dari Phone Arena.
Chris Rolland mengatakan Apple terancam ehilangan pendapatan hingga 4 miliar dolar AS atau Rp57,5 triliun selama kuartal ini.
Sementara produsen mobil sendiri telah melaporkan kerugian pendapatan hingga 110 miliar dolar AS atau Rp 1.581 triliun tahun ini.
"Krisis chip makin parah karena banyaknya permintaan. Para pabrikan takut bakal kehilangan persediaan. Apalagi waktu tunggu yang meningkat memaksa pembeli chip memesan chip lebih banyak," pungkasnya.
"Tren ini yang mendorong industri semikonduktor mengirimkan komponen lebih banyak di tahap awal karena banyaknya permintaan dari para pelanggan," ujarnya.
Source | : | Phone Arena |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR