Untuk melakukan pengaturan secara manual, Razer menyediakan aplikasi Razer Synapse yang juga kompatibel dengan beberapa produk Razer lainnya. Dari sini Anda bisa mengatur berbagai pilihan yang ada seperti HDR, Zoom, sampai Field of View (FoV).
Webcam ini memiliki dua mikrofon di bagian depan pada sisi kiri dan kanan lensa utama. Kemampuannya cukup baik digunakan saat streaming maupun panggilan tanpa perlu menggunakan mikrofon tambahan. Suara yang tertangkap cukup jelas. Sementara, suara lain di latar belakang yang tertangkap masih bisa dimaklumi.
Kesimpulan
Sebagai webcam premium yang dibanderol cukup mahal, tidak heran jika kualitas video dan audionya di atas rata-rata webcam lain. Ini membuat Razer Kiyo Pro lebih cocok digunakan oleh para streamer atau para profesional. Bagi mereka, webcam ini bisa menjadi solusi lebih terjangkau dibanding harus membeli kamera DSLR.
Plus: Desain premium, ada fitur Adaptive Light Sensor, kualitas video 1080p 60 fps, ada fitur HDR, posisi mounting yang fleksibel.
Minus: Respons autofocus agak lambat, mounting yang kurang menjepit, bobot terlalu berat, mahal.
Spesifikasi
Resolusi video | 1080p @ 60/30/24 fps, 720p @ 60 fps, 480p @ 30 fps, 360p @ 30 fps |
Sudut pandang | 103⁰, 90⁰, 80⁰ |
Resolusi kamera | 2,1 MP |
Resolusi gambar | 1.920 x 1.080 piksel |
Koneksi | USB 3.0, USB 2.0 |
Panjang kabel | 1,5 m |
Tipe fokus | Auto |
Video encoding | USB 3.0: YUY2 & NV12 (uncompressed) USB 2.0: H264 (compressed) |
Audio codec | 16 bit 48 KHz |
Dimensi/bobot | 7,05 x 9,0 cm/245 gr |
Garansi | 1 tahun |
Situs | www.razer.com |
Harga | Rp3.299.000 |
Mengenal Dimitri Josephine Sahertian, Instruktur Unreal Engine Kebanggaan Indonesia
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR