Huawei resmi meluncurkan sistem operasi mobile HarmonyOS yang akan menantang dominasi Android. Hebatnya, Huawei HarmonyOS dapat berjalan di berbagai jenis perangkat seperti smartphone dan perangkat pintar lainnya.
Perangkat Huawei yang saat ini mampu menjalankan HarmonyOS adalah HP Mate 40 dan Mate X2, tablet MatePad Pro dan arloji pintar Watch Series 3.
President of Huawei Consumer Business Group Software Department, Wang Chenglu mengatakan HarmonyOS dapat berjalan tidak hanya untuk produk Huawei saja, melainkan untuk seluruh perangkat ponsel dan gadget lain tanpa terkecuali.
"HarmonyOS bakal dipakai oleh 200 juta ponsel dan 100 juta perangkat pintar buatan pihak ketiga, pada akhir tahun 2021 ini," katanya.
Meizu merupakan salah sedikit vendor smartphone yang tertarik untuk mengadopsi sistem buatan Huawei ini. Sebaliknya, beberapa vendor yang lebih besar seperti Oppo, Vivo dan Xiaomi disinyalir masih belum tertarik untuk mencicipi Harmony OS.
HarmonyOS telah menawarkan keunggulan utama berupa kemampuan untuk saling terintegrasi antara satu sama lain. Huawei memiliki visi untuk menyatukan semua perangkat yang didukung dengan HarmonyOS dalam satu kontrol tunggal.
"Pengguna dapat menjalankan beragam perangkat yang sebelumnya telah saling terkoneksi, menggunakan HarmonyOS," ujarnya seperti dikutip Tech Crunch.
Lepas dari jeratan AS
Namun tujuan utama dari dirancangnya sistem operasi ini adalah sebagai upaya bagi Huawei untuk lepas dari jeratan sanksi pemerintah AS.
Sejak masuk ke dalam daftar hitam "entity list" pada 2019 lalu, seluruh perangkat Android besutan Huawei tidak dapat menggunakan layanan Google dan toko aplikasi Play Store.
Seakan belum cukup, Kementerian Perdagangan AS menambahkan 38 afiliasi Huawei di seluruh dunia ke dalam daftar hitam "entity list". Alhasil, Huawei tidak dapat melakukan ekspor teknologi dari AS.
Tekanan yang kerap dibebankan pemerintah AS telah menempatkan Huawei di posisi yang sulit.
Ruang lingkup gerak Huawei semakin mengecil, sehingga perusahaan semakin sulit untuk memproduksi ponsel-ponsel generasi terbaru.
Huawei yang sebelumnya sempat meraih gelar sebagai salah satu vendor smartphone terbesar di dunia, kini hanya sanggup bertengger di peringkat keenam dengan pangsa pasar sebesar empat persen pada kuartal I-2021.
Hal ini memaksa Huawei untuk memutar otak, sehingga terciptalah sistem operasi Harmony OS. Namun hal ini tidak terbilang mudah, apalagi kebanyakan pengguna sudah terbiasa dengan Android dan iOS.
Huawei pun harus berusaha lebih keras meyakinkan para pengembang untuk ikut meluncurkan beragam aplikasi pada ekosistem bikinannya itu.
Meski demikian, Huawei masih belum kesulitan dalam menggandeng sejumlah pengembang di luar China.
Beberapa di antaranya termasuk Google dan Facebook, yang hingga saat ini masih belum ikut berpartisipasi dalam HarmonyOS.
Source | : | Tech Crunch |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR