TrendForce minggu lalu menyampaikan hasil penelusurannya perihal SSD untuk enterprise di dunia. Berdasarkan penyelidikannya, TrendForce memprediksikan harga SSD untuk enterprise di dunia akan naik pada kuartal depan. TrendForce menemukan bahwa procurement dari SSD untuk enterprise mengalami peningkatan antara lain berkat pengapalan server yang meningkat, sedangkan suplai komponen tertentu yang membentuk SSD bersangkutan kemungkinkan akan mengalami kekurangan akibat keterbatasan kapasitas produksi pabrik pembuatnya.
Sebenanya, TrendForce sebelumnya sudah memprediksikan harga SSD untuk enterprise secara global akan mengalami kenaikan. Namun, besarnya kenaikan menurut prediksi TrendForce sebelumnya itu tidak sebesar penelurusan terbarunya. Kala itu, TrendFroce memperkirakan harga SSD untuk enterprise akan meningkat 5% sampai 10% pada kuartal ketiga tahun 2021 ini. Berdasarkan penelurusan terbarunya, kini, TrendForce memperkirakan harga SSD untuk enterprise akan meningkat 10% sampai 15% pada kuartal akan datang tersebut.
Adapun permintaan yang meningkat terhadap SSD untuk enterprise pada kuartal ketiga tahun ini disebutkan TrendForce disebabkan setidaknya tiga hal. Pertama adalah penyedia layanan cloud besar Amerika Utara bisa dibilang telah menyelesaikan penyesuaian inventory-nya dan sekarang terus menambahkan kapasitas media simpannya. Kedua adalah meningkatnya bujet TI sejumlah pemerintah dan berbagai UKM untuk infrastruktur TI.
Sementara, yang terakhir adalah Intel dan AMD sedang meningkatkan produksi dari prosesor server barunya. Adposi dari prosesor baru tersebut oleh para organisasi juga membuat organisasi bersangkutan ingin mengadopsi media simpan dengan kapasitas yang lebih besar; organisasi ingin meningkatkan daya komputasi dan kapasitas media simpannya. TrendForce menambahkan bahwa tren permintaan saat ini utamanya menuju pada SSD dengan kapasitas 4 TB maupun 8 TB. Apalagi, biaya deployment SSD dipercaya lebih rendah dengan SSD berkapasitas lebih tinggi.
KOMENTAR