Serangan ransomware terus meningkat dan kini menjadi salah satu masalah terbesar bagi keamanan siber di seluruh dunia saat ini.
Di tahun 2020 misalnya, merujuk laporan SonicWall 2021 Cyber Threat Report, serangan ransomware meningkat sebesar 62% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut laporan tersebut, hal tersebut terjadi karena efek dari pandemi COVID-19 secara global yang dikombinasikan dengan naiknya harga cryptocurrency yang memicu penjahat siber untuk memilikinya.
Setidaknya ada lebih dari 304 juta serangan ransomware yang terjadi selama tahun 2020. Tidak semuanya berhasil memeras para korbannya, tetapi menurut Coveware, layanan remediasi dan pembayaran ransomware rata-rata tumbuh menjadi lebih dari US$220.000 pada Q4 (kuartal keempat) tahun lalu.
Untuk diketahui, ransomware merupakan sebuah nama dari jenis malware yang terdiri dari dua kata, yaitu ransom (tebusan) dan malware (software atau perangkat lunak berbahaya).
Ransomware adalah salah satu jenis malicious software (malware) yang menyerang perangkat (PC/laptop) korban dengan cara melakukan penguncian atau enkripsi pada seluruh data yang ada di perangkat tersebut.
Untuk dapat mengembalikan data yang terkunci, aktor penjahat siber di balik serangan ransomware akan menuntut tebusan finansial dan jika korban menyetujuinya, maka akan diberikan petunjuk atau kunci untuk membuka data yang terkunci.
Tentunya, kita tidak ingin menjadi salah satu korban dari serangan ransomware bukan? Untuk meminimalkan resiko perangkat Anda terkena ransomware, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda terapkan:
1. Selalu Update (Perbarui) OS dan Software
Pastikan fitur update yang ada di OS (Operating System) alias sistem operasi perangkat Anda aktif agar setiap pembaruan yang tersedia dapat terpasang. Update ini penting dilakukan karena hal terkait sekuriti untuk meningkatkan perangkat Anda juga ikut serta di dalamnya.
Selain OS, rutin meng-update setiap software atau program yang berjalan di perangkat Anda juga penting dilakukan. Hal itu mengingat ransomware bisa masuk dari software yang sering kita gunakan seperti peramban (Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, dll), Adobe Flash Player, dan freeware.
Oh ya, usahakan untuk melakukan backup (pencadangan) setiap sebelum melakukan update guna mencegah adanya kerusakan atau eror pada saat melakukan instalasi update baik OS maupun software.
2. Jangan Sembarangan Mengklik Link
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR