Telkomsel resmi meluncurkan jaringan 5G untuk beberapa wilayah di Jabodetabek pada akhir Mei lalu.
Tentunya, kehadiran jaringan 5G itu sudah dinanti-nanti pengguna HP di Indonesia yang mendambakan kecepatan akses Internet.
Apalagi, Indonesia termasuk telat masuknya jaringan 5G karena negara-negara maju sudah mengadopsi terlebih dahulu.
Lantas, apa perbedaan 4G dengan 5G?
Jaringan seluler 5G menawarkan kecepatan akses internet yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya (4G). Jaringan 5G menawarkan kecepatan yang mampu membuat internet seluler sebanding dengan WiFi.
Mengutip laman High Speed Internet, jaringan 4G merupakan teknologi nirkabel generasi keempat yang menggunakan menara radio sebagai pemancar layanan internet nirkabel dan telepon ke perangkat seluler.
Meskipun jaringan 5G dikembangkan di atas 4G tetapi teknologinya lebih baru dan frekuensi radio yang jauh lebih luas.
Menara 5G memakai pita radio frekuensi lebih tinggi dan lebih banyak antena sehingga mampu menghasilkan waktu respon dan kecepatan lebih baik.
Di wilayah yang padat penduduk, kecepatan 5G sepuluh kali lebih cepat dibandingkan 4G, kecepatan rata-rata itu mencapai hampir 500 Mbps.
Tentu saja ini merupakan perbedaan yang sangat besar, karena jaringan 4G hanya mampu menembus sekitar 30 Mbps.
Sedangkan di kondisi biasa, kecepatan yang ditawarkan oleh 4G maksimal sekitar 100 Mbps dan 5G mampu mencapai 10Gbps.
Kekurangan Jaringan 5G
Selama bertahun-tahun, operator seluler di Indonesia membangun infrastuktur 4G untuk hampir seluruh wilayah. Hal itu berbeda dengan jaringan 5G yang masih terbatas di beberapa kota besar saja.
Di Indonesia, ada enam lokasi pertama yang mendapatkan jaringan 5G dan semuanya berada di Jabodetabek. Enam lokasi itu terdiri dari Alam Sutera, Bumi Serpong Damai, Pondok Indah, Kelapa Gading, Widya Chandra dan Pantai Indah Kapuk.
Meskipun dari segi kecepatan internet menang telak dari 4G, akan tetapi jaringan 5G tergolong buruk ketika melewati objek. Seperti halnya jendela, dinding dan permukaan keras.
Permasalahan lain adalah kapasitas dan kecepatan masif sekaligus latensi rendah 5G sangat bergantung terhadap spektrum pita tinggi. Sayangnya, untuk tipe spektrum pita tinggi yang area cakupannya kecil, tidak bisa terlalu diandalkan.
Baca Juga: Alasan HP Sudah Dukung 5G Telkomsel tapi Belum Bisa Digunakan
Baca Juga: Fakta Menarik Layanan 5G Telkomsel, Harga hingga Smartphone 5G
Baca Juga: Alasan Jaringan 5G Telkomsel Masih Menggunakan Infrastruktur 4G
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR