Melanjutkan ekspansinya di pasar Asia-Pasifik, TigerGraph membuka kantor baru di Indonesia. Didirikan pada 2012, TigerGraph telah menyediakan graph technology tingkat lanjut bagi perusahaan-perusahaan global di Fortune 500 di berbagai sektor industri serta sejumlah lembaga pemerintah.
Sebagai satu-satunya scalable graph database untuk bisnis, TigerGraph telah menjadi mitra data bagi pelaku layanan finansial, kesehatan, hingga energi. TigerGraph juga telah membantu memudahkan proses dalam mengakses kesehatan bagi lebih dari 50 juta pasien dan menghadirkan infrastruktur energi teroptimalisasi bagi 1 miliar orang.
Kehadiran TigerGraph di Indonesia telah dirancang secara strategis dalam menjawab peluang pasar, seiring dengan graph technology yang menjadi salah satu dari 10 tren yang ditemukan pada transformasi bisnis di 2021.
Mengacu pada Gartner, graph technology diprediksi akan digunakan di 80% dalam inovasi data dan analytics pada 2025, naik dari hanya 10% pada 2021.
Mengingat Indonesia terus tumbuh sebagai salah satu pusat inovasi terdepan di tingkat regional, organisasi perlu mengambil sikap terhadap big data yang dimiliki dalam menghasilkan powerful insights untuk analytics secara lebih mendalam, lebih luas, dan operasional yang lebih terukur.
TigerGraph diklaim sebagai satu-satunya graph database yang mampu menyediakan deep link analytics secara real-time melalui banyak node atau hop untuk koleksi data yang besar.
Hal ini membuatnya menjadi fondasi yang sempurna bagi bisnis untuk mengakselerasi kemampuan analytics, AI, dan machine learning seraya menjaga keamanan dan kontrol data secara lokal untuk meningkatkan transparansi data.
Baru-baru ini, TigerGraph mendapat predikat Leader oleh Forrester Research dalam laporan The Forrester Wave™: Graph Data Platforms, Q4 2020. TigerGraph juga dinobatkan sebagai “Cool Vendor” dalam laporan 2020 Cool Vendors in Data Management yang disusun oleh Gartner.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR