Menurut Google Trends, penelusuran akan cyber security memiliki tren yang terus meningkat di dunia dalam lima tahun terakhir. Tidak hanya makin populer, cyber security kini juga makin penting. Pasalnya, penggunaan komputer dan jaringan komputer dalam kehidupan kita sehari-hari makin lazim plus jumlah serangan alias cyber attack terhadapnya pun makin banyak.
Seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini, World Bank contohnya menyebutkan porsi pengguna internet di dunia meningkat pesat dibandingkan masa lampau. World Bank menyebutkan bahwa berdasarkan data ITU (International Telecommunication Union), porsi pengguna internet di dunia adalah sekitar 49% populasi pada tahun 2017; meningkat pesat dari sekitar 6,7% populasi pada tahun 2000.
Sementara, menurut Deep Instinct misalnya, jumlah cyber attack menggunakan malware mengalami peningkatan sebesar 358% pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019. Bahkan, khusus ransomware, Deep Instinct menyebutkan peningkatannya sebanyak 435% pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya itu.
Namun, bagaimana sebenarnya sejarah awal dari cyber security? Bagaimana cyber security itu bermula? Apakah cyber security alias computer security sudah ada sejak komputer modern pertama hadir? Nah, inilah sejarah awal cyber security.
Creeper dan Reaper
Menurut beberapa sumber, cyber security masa kini bermula pada tahun 1970-an. Jadi, cukup berjarak dari komputer modern pertama hadir. Kala itu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui ARPA (Advanced Research Projects Agency) mengembangkan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) yang merupakan jaringan komputer ekperimental. Teknologi yang digunakan pada ARPANET kemudian menjadi teknologi yang mendasari internet. Dengan kata lain ARPANET adalah pendahulu internet atau bisa dibilang adalah pelopor internet.
Salah satu peneliti bernama Bob Thomas pada tahun 1971 membuat sebuah program komputer, disebut dengan Creeper, yang bisa berpindah-pindah pada ARPANET. Tak hanya berpindah-pindah pada jaringan, Creeper juga meninggalkan jejak berupa pesan pada tempat-tempat yang dikunjunginya. Adapun pesan tersebut bertuliskan “I’M THE CREEPER: CATCH ME IF YOU CAN”.
Seorang pembuat program komputer bernama Ray Tomlinson, dikenal juga sebagai pencipta e-mail, tertarik dengan Creeper lalu mengutak-atik Creeper tersebut sehingga menjadi bisa mereplikasi dirinya sendiri. Creeper yang telah ditingkatkan itu merupakan worm komputer yang pertama. Ray Tomlinson kemudian membuat program yang disebut Reaper yang memiliki fungsi untuk mengejar dan menghapus Creeper. Reaper tersebut merupakan antivirus pertama.
Creeper, termasuk yang telah ditingkatkan, tidak memiliki niatan jahat. Namun, Creeper menunjukkan kelemahan dari ARPANET. Sejalan dengan bertambahnya penggunaan komputer dan jaringannya, pemerintah Amerika Serikat pun menyadari pentingnya computer security. Apalagi, menurut SentinelOne, sejumlah pihak juga mulai mencoba untuk menyusupi saluran telepon yang digunakan sebagai jalur komunikasi antara komputer untuk mencuri data-data penting.
Menyadari pentingnya computer security, mengutip Avast, Pemerintah Amerika Serikat melalui ESD (Electronic Systems Division) dan ARPA bersama Angkatan Udara Amerika Serikat serta sejumlah organisasi lain berusaha mengembangkan computer security tersebut. Pada pertengahan 1970-an, konsep cyber security mulai matang pula.
TCSEC dan Antivirus
Beralih ke tahun 1980-an, perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet membuat Departemen Partahanan Amerika Serikat menerbitkan TCSEC (Trusted Computer System Evaluation Criteria) yang populer disebut dengan Orange Book alias buku jingga seperti warnanya. Seperti namanya TCSEC bertujuan untuk menetapkan persyaratan atau kriteria dalam menilai keefektifan dari berbagai kontrol keamanan yang disematkan ke dalam suatu sistem komputer. Dengan kata lain, persyaratan atau kriteria dalam menilai keefektifan cyber security dari sistem. TCSEC awalnya diterbitkan pada tahun 1983, lalu diperbarui pada tahun 1985.
Namun, pada tahun 1986, Marcus Hess, seorang peretas Jerman, berhasil meretas gateway di Berkeley dan menggunakannya untuk masuk ke ARPANET. Marcus Hess berhasil meretas empat ratus komputer angkatan bersenjata Amerika Serikat dan bertujuan untuk menjual data-data rahasia yang diperoleh ke KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti) — agensi keamanan Uni Soviet. Marcus Hess sendiri berhasil ditangkap berkat Clifford Stoll, seorang astronom yang bekerja di Berkeley Lab. Clifford Stoll mendeteksi tindakan yang dilakukan Marcus Hess dan mengembangkan teknik honeypot. Model cyber attack yang dilakukan Marcus Hess adalah baru untuk saat itu.
Pada dekade ini pula, perusahaan khusus antivirus mulai hadir. Salah satu yang pertama adalah McAfee dengan antivirusnya yang disebut VirusScan. McAfee bersama beberapa perusahaan antivirus lain berdiri pada tahun 1987. Namun, berbeda dengan saat sekarang, pembaruan dari antivirus masih sulit dilakukan. Pasalnya, internet belum tersedia. Memang terdapat ARPANET, tetapi aksesnya masih terbatas untuk pihak tertentu saja.
Beberapa virus populer pun hadir pada tahun 1980-an. Salah satunya adalah Cascade. Virus Cascade menginfeksi berkas alias file COM dan menggunakan enkripsi untuk menghidari deteksi. Virus Cascade membuat teks yang ditampilkan pada layar berjatuhan dan membentuk tumpukan pada bagian bawah layar.
Selanjutnya, cyber attack seperti virus terus berkembang, apalagi internet mulai dan makin tersedia. Begitu pula dengan cyber security yang berusaha untuk melindungi komputer, jaringan, dan lainnya dari aneka cyber attack itu.
KOMENTAR