Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan Indonesia saat ini memiliki dua jaringan backbone yang melintas di kawasan Selatan dan Utara Indonesia.
Jaringan backbone telekomunikasi itu menjadi penghubung antara Indonesia Barat, Tengah dan Timur untuk kebutuhan telekomunikasi dan transmisi data.
“Jaringan backbone ini penting sekali untuk transmisi data cepat dan dalam jumlah besar di seluruh kawasan negara kita,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan BTS dan Program Literasi Digital di Provinsi NTT, di Kupang.
Johnny mengatakan jaringan backbone yang menghubungkan antar pulau di Indonesia sangat banyak namun berada di dalam tanah dan bawah laut sehingga tidak mudah terlihat. Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, ada jaringan backbone yang menghubungkan Indonesia Barat ke Indonesia bagian Timur melalui wilayah Selatan.
“Kenapa melalui wilayah Selatan? Karena wilayah Selatan walaupun wilayah vulkanis, tetapi aktifitas bawah laut relatif lebih tenang dibandingkan wilayah utara,” jelasnya.
Secara teknis, ada beberapa kendala yang kerap terjadi pada infrastruktur jaringan backbone telekomunikasi. Ia menyontohkan belum lama ini wilayah Utara Jayapura, Papua kabel fiber optik putus di kedalaman 4000 meter bawah laut.
“Putusnya satu kabel mengakibatkan keseluruhan transmisi data Papua menjadi macet, dan backup hanya sederhana, hanya sedikit yang tidak mampu untuk menunjang seluruh kebutuhan komunikasi di Jayapura,” tandasnya.
Johnny memaparkan kedalaman 4000 meter di bawah laut sama dengan 400 bar, yang tekanannya sama beratnya dengan ratusan gajah.
Meskipun sempat mengalami kendala, Menkominfo menegaskan pihaknya bersama dengan operator seluler telah melakukan langkah-langkah yang cepat untuk memulihkan dan mengganti kabel bawah laut.
“Lalu menyiapkan kabel-kabel rute baru dan outering rute utara untuk fiber optik jaringan tulang punggung,” tuturnya.
Selain jaringan backbone, Kementerian Kominfo juga akan membangun jaringan di middle mile atau di tingkat tengah dari pembangunan infrastruktur TIK. Jaringan middle mile dibangun melalui microwave link.
Menurut Menkominfo, pada kuartal keempat tahun 2023 nanti, pemerintah akan memanfaatkan satu satelit yakni High Troughput Satelite untuk kebutuhan layanan publik di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Timur.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR