McAfee juga menemukan malware baru yang bernama Etinu. Banyak dijumpai di wilayah Asia dan Timur Tengah, Etinu menyebar via Google Play, sempat mencapai 700 ribu unduhan hingga akhirnya terdeteksi dan dihapus.
Apabila korban mengunduh aplikasi yang membawa malware ini, maka ia bisa secara otomatis mencuri pesan SMS atau Notifikasi, kemudian melakukan pembelian dan mendaftar ke layanan berbayar atau berlangganan yang akan ditagihkan ke rekening pengguna.
McAfee Mobile Security mendeteksi adanya peningkatan aktivitas Trojan yang mengincar data perbankan sebesar 141% antara Q3 dan Q4 2020.
Banyak Trojan ini didistribusikan via mekanisme SMS phishing untuk menghindari deteksi oleh Google.
McAfee menemukan trojan bernama BRATA (Brazilian Remote Access Tool Android), yang berkali-kali berhasil masuk ke Google Play Store, dan menipu para pengguna untuk mengunduhnya.
“Kami melihat bahwa pandemi ini tidak hanya mendorong orang untuk semakin tergantung pada perangkat smartphone saja, tapi mendorong pelaku kejahatan untuk semakin kreatif dalam menipu demi mendapatkan data pribadi korbannya. Selain penipuan jenis ini, kami juga menemukan usaha penipuan yang dilakukan terhadap layanan aplikasi yang memiliki sistem tagihan rutin,” kata Raj Samani, McAfee Fellow and Chief Scientist.
“Keseharian kita makin lekat dengan perangkat smartphone, oleh karena itu kita juga harus semakin tahu cara-cara melindunginya,” tambahnya.
Baca Juga: Akhir Tragis John McAfee, Si Jenius Pembuat Antivirus Pertama
Baca Juga: Teknologi XDR Bantu Perusahaan Hadapi Ancaman Siber di Masa Pandemi
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR