Saat ini Fitbit sedang mengembangkan cincin pintar atau smart ring yang menghadirkan fitur untuk dunia kesehatan seperti mengukur kadar oksigen di dalam darah. Tentunya, cincin pintar itu sangat cocok selama Corona.
Fitbit memastikan kehadiran cincin pintar itu tidak akan menggantikan perangkat pintar yang sudah ada sebelumnya tetapi melengkapi dan menambahkan banyak pilihan kepada pengguna seperti dikutip
Tomsguide.
Smart ring Fitbit itu memiliki sensor oksigen dalam darah atau Sp02. Fitbit mengklaim sensor ini itu memberikan akurasi lebih baik daripada wearable sebelumnya karena bentuk cincin yang mengikat ke jari, lebih mampu membaca sensor dan menyerap cahaya secara berbeda.
Hal itu berbeda dengan wearable yang ada di pergelangan tangan seperti smartwatch yang bentuknya lebih tebal dari cincin yang ada di jari dan tidak dapat membungkus seluruhnya.
Fitbit menjelaskan cara kerja sensor Sp02 yang ada pada perangkat cincin itu bakal menggunakan cahaya yang dipantulkan sebagai gantinya, meskipun akurasinya tidak akan setinggi oksimeter yang biasa dipakai pihak medis. Dalam paten yang diajukan, cincin pintar itu akan meneruskan data yang sudah dikumpulkan ke dalam ponsel atau perangkat Fitbit lain lewat Bluetooth atau NFC.
Tak hanya membaca kadar oksigen di dalam darah, cincin pintar itu juga dapat melacak gerakan tubuh, bukan hanya sekadar menghitung langkah.
"Sensor gerak dapat digunakan untuk menghilangkan noise dari data yang disebabkan oleh gerakan. Cincin juga akan memiliki penghemat daya demi memperpanjang masa pakai baterai," tulis paten.
Smart ring untuk alat kesehatan bukanlah hal baru. Sebelumnya, Oura juga mengembangkan perangkat ini untuk mengukur tidur, langkah, detak jantung, dan suhu tubuh pengguna.
Source | : | Tom's guide |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR