Synology, penyedia solusi storage asal Taiwan, baru-baru ini mengumumkan pembaruan di sistem operasi NAS (Network Attached Storage) mereka, DiskStation Manager atau DSM. Di versi DSM 7.0 ini, Synology meluncurkan banyak pembaruan yang memudahkan pengguna dalam mengoptimalkan NAS Synology mereka.
Inilah beberapa fitur menarik dari Synology DSM 7.0
1. Storage Technologies
Synology DSM 7.0 menawarkan fitur pengelolaan NAS yang semakin intuitif. Melalui menu Storage Manager, tim TI dapat dengan mudah membuat storage pool maupun menyelesaikan masalah yang terjadi.
Salah satu contoh kemampuan Synology DSM 7.0 adalah kemampuan mendeteksi harddisk yang kritis atau akan rusak. Synology DSM 7.0 akan mengirimkan peringatan (alert) ke pengguna, sehingga pengguna bisa mengetahui adanya masalah sebelum harddisk tersebut benar-benar rusak. Bahkan jika Anda memanfaatkan fitur Hot Spare (harddisk cadangan di NAS bersangkutan), Synology DSM 7.0 akan secara otomatis memindahkan data di harddisk yang kritis tersebut ke harddisk cadangan.
2. Active Insight
Synology DSM 7.0 juga menawarkan fitur Active Insight yang memudahkan perusahaan mengelola NAS yang berada di berbagai lokasi atau cabang. Pada Active Insight, akan tersedia informasi real-time monitoring, resource analysis, anomaly diagnosis, sampai troubleshooting advice dari semua NAS yang dimiliki.
Jika mendeteksi adanya anomali di NAS, Active Insight akan memberikan notifikasi ke administrator, termasuk kemungkinan penyebabnya. Dan proses monitoring tersebut dilakukan selama 24/7, sehingga tim IT bisa mendeteksi masalah sedini mungkin.
3. Secure SignIn
Di tengah isu data security yang semakin krusial, Synology DSM 7.0 dilengkapi fasilitas Secure SignIn yang meminimalisir penggunaan password. Sebagai gantinya, Synology DSM 7.0 memperkenalkan otentifikasi dengan memanfaatkan two-factor authentication berbasis aplikasi di smartphone.
Sebagai contoh, pengguna cukup memasukkan username (contohnya InfoKomputer) dan klik Enter. Setelah itu, pengguna diminta memasukkan kode untuk masuk ke NAS. Kode itu sendiri didapat dari aplikasi Secure SignIn yang tersedia di smartphone pengguna. Kode ini dihasilkan di smartphone, dan bukan dikirim menggunakan SMS. Dengan begitu, kode tersebut tidak bisa dibajak oleh orang yang tidak berhak.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR