Aktivitas belajar dan pengembangan sangat esensial baik untuk karyawan dan kariernya maupun perusahaan. Tantangan bagi HR adalah perubahan kecakapan yang dibutuhkan perusahaan kian cepat. AI dapat membantu HR, misalnya, dalam mendesain pembelajaran dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar setiap individu, menyediakan conversational interface dan analytics untuk e-learning.
Setiap orang memiliki gaya belajar tersendiri. Dengan membenamkan AI pada program pembelajaran, perusahaan tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mencari tahu cara belajar setiap karyawan dan mengembangkan pelatihan yang disesuaikan preferensi karyawan.
Pengelolaan talent meliputi proses menjaga (retaining) karyawan dengan kualitas tinggi, mengembangkan kecakapan mereka, dan secara terus menerus memotivasi para karyawan tersebut agar mereka tidak pindah ke perusahaan lain.
Di mana peran AI? AI dapat dimanfaatkan untuk membantu memprediksi kemungkinan karyawan mengundurkan diri, dengan cara mengevaluasi berbagai data karyawan, seperti gaji dan reward, skor kinerja, dan sebagainya. Informasi semacam ini akan meningkatkan kesadaran/awareness manajer dan staf HR terhadap potensi terjadinya masalah, dan memungkinkan mereka melakukan intervensi sebelum masalah menjadi lebih serius.
Data-data yang diperoleh dari sistem talent management berbasis AI, HR dapat menelusuri pengalaman kerja dan karier karyawan baru, karyawan lama, bahkan karyawan yang sudah mengundurkan diri. Di saat yang sama, HR juga dapat merencanakan development track bagi para karyawan yang berpotensi dan membutuhkan tambahan investasi perusahaan.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR