UMKM merupakan salah satu sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, bahkan juga dirasakan sama oleh negara-negara lain di ASEAN.
Sekitar 88,8 - 99,9 persen bentuk bisnis di ASEAN adalah UMKM, dan menyerap 51,7 - 97,2 persen tenaga kerja di ASEAN.
Di Indonesia sendiri, jumlah UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) terus mengalami pertumbuhan. Tercatat, saat ini sudah ada sekitar 65 juta UMKM yang tersebar di seluruh nusantara dengan berbagai jenis bisnisnya.
Namun dalam mengembangkan bisnisnya, UMKM kerap menghadapi beberapa tantangan seperti dalam memproduksi produk, memenuhi standar peraturan pemerintah, kurangnya efektivitas lokakarya/pelatihan, dan masalah dalam mendefinisikan kompetensi inti.
Menjawab tantangan tersebut, PTS.sc membantu UMKM untuk D2C (Direct to Customer) dengan menyediakan solusi end-to-end supply chain yang mencakup sumber (sourcing) dan produksi, pengoptimalan supply chain, integrasi pasar, manajemen bahan baku, pengendalian mutu (Quality Control) dan pemenuhan, serta pengiriman jarak jauh.
“Kami sebut diri kami (PTS.sc) sebagai one-stop supply chain solution. Fokusnya adalah untuk membantu UMKM di Indonesia,” kata Adrian Gilrandy, Co-founder PTS.sc, kepada InfoKomputer.
Didirikan pada tahun 2017, PTS.Sc digawangi oleh Adrian Gilrandy bersama dua rekannya, yaitu Dipta Imanto dan Moh. Fahrul.
Dijelaskan Adrian, layanan yang ditawarkan PTS.sc mencakup tiga pilar utama. Pertama, sourcing and production yang menyediakan jaringan supplier dan manufaktur yang dapat mendukung mitra UMKM untuk memproduksi produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Kedua, logistics and fulfillment yang di mana mendukung UMKM dalam optimalisasi efisiensi operasional dan inventarisasi dengan mengunakan sistem warehousing otomasi yang terintegrasi dan mitra pengiriman yang andal.
Ketiga, order management yang menyediakan wawasan dan analisa komprehensif terhadap data penjualan dan penetrasi pasar untuk pembuatan keputusan bisnis yang tepat sasaran.
“PTS.sc mengintegrasikan perusahaan logistik, marketplace, webstore dan platform POS dalam satu atap,” tutur Adrian.
Dalam membantu bisnis UMKM, PTS.sc fokus terhadap UMKM di tiga bidang utama, yakni fesyen, kosmetik dan perawatan diri, serta furnitur.
“Karena basically tiga bidang ini menghasilkan produk kreatif yang kami yakin produk Indonesia ini bisa unggul. Bahkan, bersaing di pasar internasional,” cetus Adrian.
Hingga kini, PTS.sc telah dipercaya oleh lebih dari 100 brand customer, dan memiliki lebih dari 1.000 mitra supplier dan manufaktur.
Beberapa nama brand customer tersebut seperti Brodo, NAH Project, Visval, Elhaus, Roughneck 1991, JakCloth.co.id, Kintakun, Pyopp, Rose All Day Cosmetics, dan masih banyak lagi.
Tiap bulannya, PTS.sc mampu menangani lebih dari 300.000 pengiriman barang dan lebih dari 20.000 item produk yang diproduksi melalui mitra supplier dan manufaktur PTS.sc.
Diungkapkan Adrian, PTS.sc membukukan MoM (Month-over-Month) 15-20% pertumbuhan pendapatan dan YoY (year-over-Year) lebih dari 100% secara organik.
“Ke depannya, PTS.Sc akan terus mengembangkan bisnis dan dampak yang lebih besar ke para UMKM dengan menciptakan produk baru seperti aplikasi POS, papan ketik penjual, dan platform pengadaan,” pungkas Adrian.
Baca Juga: Justika: Membuat Layanan Hukum Menjadi Lebih Praktis dan Terjangkau
Baca Juga: Career Support: Platform Pengembangan Karier untuk Fresh Graduate dan Magang
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR