Sehari sebelum Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli lalu, SGB (Suntory Garuda Beverage) menyampaikan bahwa dirinya terus mendukung anak-anak di Indonesia belajar secara jarak jauh selama masa wabah COVID-19 yang masih berlangsung ini. SGB mengeklaim hal itu diwujudkannya dengan terus mengembangkan modul pembelajaran Mizuiku dalam format daring sehingga bisa dipergunakan saat belajar secara daring dari rumah. Mizuiku sendiri didefinisikan oleh SGB sebagai program edukasi mengenai alam dan air untuk generasi masa depan. Mizuiku dimulai di Jepang pada tahun 2004 dan hadir di Indonesia pada tahun 2019. Dengan modul pembelajaran Mizuiku dalam format daring, para guru dan anak didiknya bisa memanfaatkan Mizuiku secara daring dari rumahnya masing-masing. Hal ini pun sejalan dengan tema Hari Anak Nasional 2021, yakni “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.
“Sejak dimulainya pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada awal 2020, kami selalu mendukung pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan PJJ, guna melindungi anak-anak kita dari bahaya pandemi. Kami menyediakan modul pendidikan lingkungan dan pelestarian air bersih yang interaktif secara daring. Modul-modul Mizuiku kini telah tersedia dalam bentuk video, sehingga mendukung proses belajar daring secara interaktif antara guru dan siswa. Modul-modul ini telah dimanfaatkan oleh 29 sekolah Adiwiyata yang mengikuti Mizuiku pada 2020, dan kini oleh 35 sekolah Adiwiyata yang bermitra dengan Mizuiku pada 2021 dan tersebar di Jakarta, Bogor, Tangerang, Gowa (Sulawesi Selatan), Banjarbaru (Kalimantan Selatan), dan Sidoarjo (Jawa Timur) dan tentunya tersedia bagi setiap sekolah yang membutuhkannya.” ujar Asep Susilo (Chief Human Capital and Corporate Affairs, SGB).
Tak hanya itu, SGB menyebutkan juga telah meluncurkan MizuAdventure serta Mizuiku Home-work Activity. MizuAdventure adalah aplikasi permainan edukasi lingkungan yang dapat diunduh secara gratis melalui Google Playstore dan App Store. MizuAdventure tentunya dioptimalkan untuk anak-anak. MizuAdventure hadir dengan tampilan menarik dan interaktif. Terdapat lima permainan pada MizuAdventure, yakni Pilah Sampah, Gali Biopori, Bersih-bersih Pantai, Tanam Pohon, dan Tutup Keran. Melalui kelima permainan itu, anak-anak bisa belajar mengenal air bersih dan bagaimana melestarikannya dengan cara-cara sederhana.
Sementara, Mizuiku Home-work Activity yang adalah materi belajar dan situs khusus untuk mendukung sistem belajar secara daring yang sedang disusun. Siswa akan mendapatkan username dan password khusus yang bisa digunakan untuk mengakses situs Mizuiku Home-work Activity. Username dan password tersebut diperoleh melalui sekolah yang menjadi mitra Mizuiku. Pada Mizuiku Home-work Activity setiap siswa akan menangani sebuah kota imajiner Mizu-Town. Mereka harus mengikuti kuis atau kegiatan riset lingkungan untuk mengumpulkan poin yang nantinya dapat ditukar dengan ornamen-ornamen yang bisa memperindah dan menghijaukan kota bersangkutan.
“Pembelajaran jarak jauh merupakan upaya menjaga keselamatan anak, orang tua, guru, maupun staf pendidikan lainnya di masa pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. Kami menyambut baik dan membuka peluang sinergi antara Kemendikbudristek dengan Program Mizuiku untuk memberikan edukasi bagi anak-anak dimulai dari hulu. Sinergi dapat dilakukan dalam bentuk penyusunan bahan ajar, khususnya dalam kerangka hubungan pendidikan cinta air bersih dengan pendidikan dan pemeliharaan kesehatan (sanitasi), serta lingkungan rumah dan sekolah yang sehat. Kami melihat potensi Mizuiku sebagai salah satu key driver perubahan perilaku melalui edukasi yang dimulai dari hulu, di mana dari pendidikan anak usia dini, dapat dikembangkan ke pendidikan dasar,” pungkas Dr. Muhammad Hasbi (Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia).
KOMENTAR