Bagi beberapa perguruan tinggi, krisis COVID-19 telah mempercepat transformasi model pembelajaran dari yang sebelumnya harus bertatap muka menjadi metode digital atau pembelajaran online.
Tidak dapat disangkal bahwa model ini akan berubah dan menjadi norma sistem pendidikan pada saat ini.
Selain itu, masih banyak kendala terkait sistem lama yang tidak dapat memberikan pengalaman berbasis digital modern yang diharapkan siswa, guru, dan staf.
Pada saat yang sama institusi perguruan tinggi berada di bawah tekanan untuk menarik mahasiswa baru, memberikan program baru, dan mencari sumber pendapatan baru.
Terlebih lagi, biaya dan ketidakefisienan sistem lama yang kompleks mencegah lembaga pendidikan berinvestasi dalam program dan teknologi pembelajaran baru yang lebih inovatif.
Sebagai perusahaan teknologi, Oracle berkomitmen untuk menjadi bagian dari ekosistem yang lebih luas untuk mengatasi krisis kesehatan masyarakat dan membantu bisnis dan sektor pendidikan untuk pulih dari dampak ekonomi COVID-19 dan bertransformasi secara digital.
“Oracle memberdayakan institusi perguruan tinggi dengan solusi terlengkap untuk kampus saat ini, termasuk layanan cloud baru dan menarik untuk seluruh siklus hidup mahasiswa dan karyawan,” kata Iman Muhammad, Head of Applications Oracle Indonesia, dalam media briefing yang digelar virtual Selasa (10/8/21).
Dijelaskan Iman, Oracle sendiri telah memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun dalam mengidentifikasi dan memecahkan tantangan teknologi bagi perusahaan dan institusi pendidikan.
Salah satu institusi pendidikan yang telah menggunakan solusi dari Oracle adalah Universitas Pelita Harapan (UPH).
UPH menggunakan dua solusi Oracle, yaitu Oracle Fusion Cloud Enterprise Resource Planning (ERP) dan Oracle Enterprise Performance Management (EPM) untuk memudahkan pengelolaan sistem keuangan institusinya seperti pengerjaan pelaporan keuangan, akuntansi, manajemen biaya, dan perencanaan keuangan.
Wawasan berbasis data dan perencanaan keuangan yang lebih baik akan memungkinkan UPH untuk memprioritaskan dan berinvestasi pada program dan kurikulum lainnya serta membekali 19.000 siswanya dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk pekerjaan di masa depan.
Divisi keuangan UPH ingin mempersingkat beberapa operasi keuangan di empat kampusnya yaitu di Lippo Village, Semanggi, Surabaya, dan Medan untuk memastikan proses yang terintegrasi dan konsisten namun tetap mudah digunakan, mudah dikelola, dan sesuai dengan peraturan yang ada.
“Untuk memenuhi kebutuhan dan skala bisnis yang berkembang seiring dengan pertumbuhan institusi, UPH memutuskan untuk mengadopsi Oracle Cloud, lalu meninggalkan sistem keuangan lama yang membutuhkan lebih banyak biaya dan waktu untuk pemeliharaannya,” ujar Firman Rusli, Chief Technology Officer UPH.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR