Penulis: Zakir Ahmed (Senior Vice President & GM - Asia Pacific & Japan, Kofax)
“Kesan pertama tidak bisa diulang”. Ungkapan terkenal ini tak lekang waktu dan menjelaskan betapa pentingnya interaksi pertama Anda dengan pelanggan. Pengalaman pelanggan yang positif di awal menambah daya saing perusahaan, khususnya yang bergerak di bidang jasa keuangan dan pasar ritel. Proses onboarding pelanggan yang positif akan mendorong retensi pelanggan yang lebih tinggi sekaligus kesediaan pelanggan membayar harga premium untuk layanan tambahan.
Yang disebut dengan proses onboarding atau proses pengenalan adalah interaksi pertama pelanggan saat membeli produk atau jasa perusahaan. Seperti apa proses onboarding perusahaan Anda?
Jika proses onboarding perusahaan Anda lambat, bersifat manual, dan rumit; pelanggan akan dengan cepat berpaling sebelum Anda sempat memupuk loyalitas pelanggan terhadap merek. Sebaliknya, proses onboarding yang cepat, efisien, dan sederhana akan menciptakan kesan baik yang dapat memenangkan hati pelanggan sejak awal dan menarik pelanggan untuk kembali membeli produk atau jasa perusahaan Anda.
Namun, sisi lain dari proses onboarding yang tidak dapat diabaikan oleh perusahaan adalah penipuan. Sayangnya, pandemi membuat situasi ini makin buruk. Andrew McClenahan dari tim Federal Government Solutions di LexisNexis Risk Solutions melaporkan bahwa “ Saat pembayaran stimulus didistribusikan pada musim semi [2020], transaksi penipuan meningkat sebanyak 35%”. McClenahan juga melaporkan bahwa serangan bot terhadap perdagangan elektronik serta layanan keuangan masing-masing naik menjadi 32% dan 38%.
Masalahnya, pelanggan ingin proses onboarding yang cepat dan mudah, sedangkan perusahaan perlu menemukan cara untuk memindai, memvalidasi, dan terus-menerus memantau identitas pelanggan tanpa menambah friksi dalam pengalaman pelanggan. Para pemimpin di bidang manajemen risiko, keamanan data, transformasi digital, kepatuhan, dan pemasaran harus memahami dan menerapkan praktik terbaik untuk menyeimbangkan penyederhanaan proses onboarding digital dengan langkah-langkah pencegahan penipuan. Teknologi automasi cerdas —khususnya pemrosesan identitas digital — bisa jadi jawabannya. Perusahaan dapat mengautomasi alur kerja penting perusahaan yang dibutuhkan untuk proses onboarding pelanggan yang efektif, sekaligus memberikan kemampuan perlindungan dari penipuan yang terbaik di kelasnya. Solusi yang sama-sama menguntungkan!
Tiga Cara Pemrosesan Identitas Digital Cegah Penipuan
1. Verifikasi mobile ID. Ketika Anda menawarkan verifikasi mobile ID (ID seluler), pelanggan dapat memfoto SIM, paspor, atau KTP dengan smartphone lalu mengunggahnya ke sistem Anda. Konten digital akan dioptimalkan, kualitas gambar diperjelas, diekstraksi, dan divalidasi menggunakan neural network terautomasi dan filter gambar berlapis untuk mengonfirmasi keaslian dokumen. Verifikasi ID adalah langkah penting dalam mencegah penipuan, dan pelanggan suka mudahnya mengunggah data lewat smartphone.
2. Teknologi facial recognition. Bagaimana perusahaan memastikan bahwa pengguna tidak mencuri identitas orang lain? Teknologi facial recognition (pengenalan wajah) menggabungkan liveness detection (deteksi keaslian) tingkat militer dengan pemindaian otomatis untuk mengonfirmasi bahwa foto yang diunggah pendaftar diambil secara live. Teknologi automasi cerdas akan membandingkan video dan swafoto tersebut dengan foto pada KTP pendaftar. Pendaftar baru akan divalidasi jika hasil perbandingannya cocok.
3. Kerangka mobile ID. Peraturan know your customer (KYC) untuk mengenali identitas nasabah dan anti-money laundering (AML) untuk mencegah pencucian uang terus berubah. Platform automasi cerdas memudahkan proses kepatuhan bagi lembaga keuangan. Teknologi orkestrasi proses mengekstraksi informasi dan mengirimkannya ke aplikasi-aplikasi lain milik perusahaan untuk diproses lebih lanjut.
KOMENTAR